Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Depot Isi Ulang Oksigen di Matraman Terapkan Bayar Suka Rela, Pemilik: Ujian bagi Saya

Kompas.com - 30/07/2021, 15:23 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Fauzi Medical, agen oksigen di Matraman, Jakarta Timur, melayani isi ulang oksigen dengan menerapkan pembayaran secara suka rela.

Sebanyak 10 tabung oksigen berukuran 10 meter kubik disiapkan setiap harinya di depot yang berada di Jalan Pramuka No 16C, RW 01 Palmeriam itu.

Sang pemilik depot, Fauzi, menuturkan, dalam satu hingga dua bulan belakangan, atau setelah varian delta merebak di Jakarta, persediaan oksigen di depotnya selalu habis diserbu pelanggan setiap harinya.

"Jadi kalau dikumpulin itu, bisa 120 orang lah ngisi setiap harinya, karena setiap orang biasanya membawa tabung oksigen ukuran 1 meter kubik," kata Fauzi.

Baca juga: Polisi Tangkap Pemalsu Tabung Oksigen yang Dimodifikasi dari Apar

Warga yang selesai mengisi oksigen, kemudian membayar seikhlasnya di kardus yang telah disiapkan.

"Saya siapkan kardus buat tempat uang," kata Fauzi.

Adapun harga normal oksigen, lanjut Fauzi, per 1 meter kubik adalah Rp 30.000. Namun, ia tidak memperdulikan jumlah uang yang terkumpul setiap harinya.

"Yang penting bagi kami ikhlas kok. Kami nggak perlu hitung," tutur dia.

Fauzi mengatakan, ide bayar seikhlasnya tercetus saat ia melihat orang sesak napas datang sendiri ke depotnya.

"Ada seorang bapak mengalami sesak napas, naik motor sendiri dari Tanah Abang, datang ke depot saya untuk isi ulang oksigen," kata Fauzi.

Baca juga: Ironi Pandemi di Jakarta: RS Diklaim Mulai Lengang, tapi Kematian Pasien Covid-19 Tetap Tinggi

Selesai mengisi, pria tersebut duduk di depot, kemudian menggunakan tabung oksigen itu di lokasi.

"Udah nggak tega melihatnya. Orang bawa tabung sendiri karena sesak napas, pakai langsung di toko saya," tutur Fauzi.

Dari situlah, ide bayar seikhlasnya tercetus di pikiran Fauzi. Fauzi tidak ingin memanfaatkan situasi sulit ini dengan memperkaya diri.

"Kami lihat permintaan oksigen terlalu banyak," tutur Fauzi.

"Itu ujian juga bagi saya ya. Mau untung gede ya sekarang, kalau untuk berbagi ya sekarang. Saya kemudian memutuskan untuk berbagi," ucap dia.

Fauzi akan terus menerapkan pembayaran seikhlasnya ini hingga waktu yang belum ditentukan.

"Sampai sekarang untuk 10 tabung besar masih habis setiap hari, tetapi kalau untuk antre udah nggak ada," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Megapolitan
Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Megapolitan
Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Megapolitan
Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Megapolitan
Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com