"Kita sudah bilang semua sentra vaksinasi kita, tenaga kesehatan kita akan lebih ketat lagi dalam penyuntikan dan pemeriksaan pasien," ucap Yudi.
"Jangan sampai ada yang lalai lagilah, petugas kita sudah kita tempatkan semua di sentra vaksin," lanjutnya.
Dewan Pengurus Daerah (DPD) Persatuan Perawat Indonesia (PPNI) Kota Administrasi Jakarta Utara ikut angkat bicara terkait dugaan kasus penyuntikan vaksin kosong ini.
Mereka mendukung langkah kepolisian dalam penyelidikan kasus dugaan suntik vaksinasi kosong di kawasan Pluit.
Ketua Dewan Pengurus Daerah PPNI Jakarta Utara Maryanto menilai, langkah penyelidikan diperlukan untuk memastikan duduk perkara kasus yang tidak hanya bisa dilihat melalui potongan video saja.
"Video itu bisa saja multitafsir. Tapi pada prinsipnya, kami (DPD) PPNI Jakarta Utara siap berkerja sama dengan Polres Metro Jakarta Utara dalam menyelidiki kasus ini," kata Maryanto dalam keterangannya.
Baca juga: Persatuan Perawat Jakarta Utara Dukung Polisi Selidiki Kasus Dugaan Suntik Vaksin Kosong di Pluit
"Jadi dalam kasus ini perlu penyelidikan dan pengembangan yang mendalam dan komprehensif. Kita tidak bisa menduga-duga, termasuk juga memeriksa pasien, pembuat, dan penyebar videonya. Bahkan bisa saja uji laboratorium memastikan apakah vaksin sudah atau belum disuntikkan ke tubuh pasien," sambungnya.
Maryanto juga memastikan vaksinator dalam video tersebut bukan anggota DPD PPNI Kota Administrasi Jakarta Utara.
Lurah Pluit Rosiwan membenarkan bahwa rekaman video itu terjadi di wilayahnya. Ia menyebutkan bahwa pelaksana vaksinasi itu sebuah yayasan.
"Kejadiannya tanggal 6, hari Jumat, lokasi di Sekolah IPK di pinggir Waduk Pluit," kata Rosiwan saat dihubungi Kompas.com.
"Saya belum begitu paham masalah itu karena vaksinasi itu yang mengadakan yayasan, jadi nakes itu semua dari yayasan," kata dia.
Rosiwan menambahkan, pihaknya hanya ikut memantau pelaporan dari data pelaksanaan vaksinasi lantaran kasus ini sedang ditangani pihak kepolisian.
"Itu sudah ditangani kepolisian. Nah itu sudah bukan ranah kami kan, pihak kepolisian yang berwenang, kami hanya monitor saja, untuk laporan jumlah yang divaksin berapa," lanjut Rosiwan.
Baca juga: Kasus Dugaan Penyuntikan Vaksin Kosong, Lurah Pluit Sebut Pelaksana Vaksinasi Sebuah Yayasan
Rosiwan belum dapat memastikan apakah korban merupakan warganya atau bukan.
Pelaksanaan vaksinasi di lokasi tersebut sudah berjalan satu bulan dan saat itu dibuka untuk umum.
"Itu pelayanannya yayasan, ada beberapa juga warga Pluit (vaksinasi) di sana, pelayanannya sudah sebulan setengahlah," ujar Rosiwan.
"Kurang tahu apakah itu (korban) siswa atau warga, karena kan siswa udah selesai waktu itu. Saat itu vaksinasi umum dan daftarnya secara online," ucapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.