Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/08/2021, 18:43 WIB
Sonya Teresa Debora,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Satpol PP DKI Jakarta melaksanakan inspeksi mendadak (sidak) ke Mal Central Park, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, pada Kamis (12/8/2021).

Sidak dilakukan setelah mal di Jakarta mendapat kelonggaran untuk kembali beroperasi, meski dengan sejumlah ketentuan.

Kasatpol PP DKI Jakarta Arifin menyatakan, sidak hari ini digelar untuk memastikan pengelola mal telah mematuhi ketentuan yang telah ditetapkan.

Sesuai dengan aturan, kata Arifin, pihak mal harus mengecek status vaksinasi Covid-19 pada calon pengunjung yang hendak masuk mal.

Baca juga: Mau Masuk Mal? Ini Cara Tunjukkan Sertifikat Vaksin dalam Aplikasi PeduliLindungi

"Nah di sini ada Pak Ade yang memastikan (pengecekan status vaksin Covid-19) saat orang masuk ke mal, ada scan barcode untuk cek di aplikasi pedulilindungi. Aplikasi itu bisa cek (calon pengunjung) sudah vaksin atau belum jadi orang yang masuk ke mal dipastikan sudah vaksin," jelas Arifin kepada wartawan Kamis.

Selain mengecek status vaksinasi Covid-19, pengelola mal, kata Arifin, juga rutin memeriksa suhu tubuh pengunjung di pintu masuk.

Kata Arifin, dari apikasi PeduliLindungi, dapat diketahui juga jumlah pengunjung mal pada hari ini. Arifin memastikan bahwa jumlah pengunjung mal Central Park masih di bawah kapasitas maksimal yang telah ditentukan.

"Kapasitas maksimal 25 persen untuk tempat ini dari kapasitas total 20.000. Hari ini (jumlah pengunjung) baru 400 sekian orang, jadi masih jauh dari ketentuan 25 persen," jelas Arifin.

Baca juga: Begini Persiapan Central Park dan Neo Soho Mall Jelang Pembukaan Mal

Para karyawan di tiap-tiap gerai (tenant) juga dipastikan telah menerima vaksin Covid-19.

Selain itu, pihak Satpol PP juga memastikan bahwa pengunjung yang berada di mal tidak makan atau minum di tempat.

"Kami juga pastikan tenant-tenant yang ada restoran, rumah makan, makan, minum masih harus delivery atau take away dan tidak boleh makan di tempat," ungkap Arifin.

Arifin menyatakan bahwa sidak serupa akan tetap dilakukan ke mal-mal yang ada di Jakarta agar kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 4 bisa berjalan dengan maksimal.

Untuk diketahui, pusat perbelanjaan atau mal mulai dibuka pada masa perpanjangan PPKM Level 4 di Jawa-Bali, sejak hari ini hingga 16 Agustus 2021. Walau dibuka, pembatasan kapasitas pengunjung diterapkan.

Baca juga: Pengunjung Mal Grand Indonesia Masih di Bawah 10 Persen

"Kapasitas 25 persen selama seminggu ke depan dengan protokol kesehatan yang ketat," kata Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan dalam konferensi pers, Senin kemarin.

Luhut menerangkan, pembukaan mal dilakukan di 4 kota di Pulau Jawa yakni Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Semarang. Orang yang diperbolehkan masuk ke mal hanya yang sudah divaksin Covid-19.

"Dan harus menggunakan aplikasi Pedulilindungi," ujar Luhut.

Adapun keputusan perpanjangan PPKM Level 4 diputuskan dalam rapat antara Presiden Joko Widodo dan para menteri.

"Atas arahan Presiden Republik Indonesia maka PPKM level 4, 3, dan 2 di Jawa Bali akan diperpanjang sampai tanggal 16 Agustus 2021," kata Luhut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com