Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wali Kota Tangerang Keluhkan Proses Input Data Vaksinasi Covid-19 ke P-Care

Kompas.com - 15/08/2021, 22:04 WIB
Muhammad Naufal,
Krisiandi

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah mengeluhkan soal proses memasukkan data peserta vaksinasi Covid-19 ke aplikasi Primary Care (P-Care) milik BPJS Kesehatan.

Diketahui, Pemerintah Kota (Pemkot) diwajibkan untuk menginput data para peserta vaksin ke aplikasi P-Care.

Arief memperasalahkan soal aplikasi P-Care yang tidak terintegrasi dengan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK).

Dengan demikian, kata dia, staf Pemkot Tangerang harus memasukkan data lengkap setiap peserta vaksin mulai dari nama hingga alamat ke aplikasi itu.

Baca juga: Vaksinasi Covid-19 Ibu Hamil di Kota Tangerang Direncanakan Digelar 19 Agustus

"P-Care enggak nge-link sama SIAK. Jadi kalau input data di P-Care, enggak bisa manggil (menggunakan) data SIAK. Harus input nama, alamat, wah itu pekerjaan," papar Arief melalui sambungan telepon, Minggu (15/8/2021).

Menurutnya, integrasi data antar instansi pemerintah atau aplikasi pemerintah merupakan hal yang harus dikedepankan saat ini.

Pasalnya, berdasarkan keinginan Pemerintah Pusat yang mewajibkan seluruh aktivitas berbasis syarat vaksinasi, seharusnya integrasi data dapat dilakukan.

"Pemerintah Pusat kan penginnya setiap kegiatan masyarakat berbasis vaksin," ucap Arief.

"Mal harus tunjukin vaksin, sekolah tunjukin vaksin. Ini makanya, kita petugas di daerah, terkendala nginputnya, agak merepotkan," tambah dia.

Adapun Pemkot mengerahkan total 60 pegawai untuk menginput data peserta vaksin ke aplikasi P-Care setiap harinya.

Kata Arief, jika ada simplifikasi atau integrasi data, pihaknya dapat mengerahkan 60 pegawai itu untuk hal lainnya.

"Yang input temen-temen ada 60, yang diinput 20.000 data. Kalau bisa di-bridging, bisa menghemat 60 orang dan bisa ngerjain yang lain," papar politikus Demokrat tersebut.

Arief menambahkan, pihaknya meminta agar P-Care dapat terintegrasi dengan SIAK juga untuk perpecatan capaian vaksinasi Covid-19 di Kota Tangereng.

"Ini kan gimana caranya agar proses vaksinasi bisa lebih cepat lagi," imbuhnya.

Baca juga: Mengenal Aplikasi P-Care Vaksinasi dari BPJS Kesehatan

Oleh karena itu, dia menyatakan, Pemkot hendak mengirim surat kepada BPJS Kesehatan serta Kementerian Kesehatan berkait proses pemasukan data tersebut.

Sebagai informasi, ada sebanyak 688.389 orang di kota itu yang telah menerima vaksinasi Covid-19 per 12 Agustus 2021.

Dari jumlah tersebut, sekitar 372.604 di antaranya telah menerima vaksin dosis kedua dan 5.710 orang telah menerima vaksin ketiga.

Sementara itu, total target vaksinasi Covid-19 di Kota Tangerang sendiri ada sebanyak 1.479.301.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com