Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyingkap Kisah Bhabinkamtibmas dan Relawan di Balik Suksesnya Vaksinasi Merdeka

Kompas.com - 18/08/2021, 21:53 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dulu, para pejuang Indonesia bergerilya dari kampung ke kampung untuk melawan penjajah, bahkan sampai gugur.

Kini, pejuang bergerilya dari kampung ke kampung untuk melawan Covid-19, bahkan sampai terpapar dan gugur. Ya, mereka adalah polisi dan relawan yang senantiasa berjuang memutus rantai penyebaran virus SARS-CoV-2.

Bripka Bayu Irawan (36) masih ingat betul bagaimana momen kala ia terpapar Covid-19 saat bertugas di lapangan. Sejak pertengahan Juli lalu, ia mendapatkan tugas untuk membantu menyiapkan program Vaksinasi Merdeka di Kelurahan Petogogan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Bayu adalah seorang anggota Polri dengan jabatan Bhabinkamtibmas.

Bertugas sebagai Bhabinkamtibmas di Kelurahan Petogogan, Bayu berada di garda depan melawan Covid-19 bersama lurah, Babinsa, FKDM, LKM, dan karang taruna.

Baca juga: Gerakan Vaksinasi Merdeka, 1.022.053 Orang di Jadetabek Telah Divaksinasi Covid-19

Bayu blusukan ke gang-gang sempit di Kelurahan Petogogan dan harus bisa menyakinkan masyarakat untuk mau divaksin. Di tengah tugasnya menyukseskan program Vaksinasi Merdeka, ia pun terkena Covid-19.

"Pas tertular itu sedang piket. Pagi normal, siang normal, sore rasa badan gak enak. Malam itu tulang-tulang sakit semua. Malam itu mulai makin ga enak. Akhirnya istirahat. Paginya malah meriang, panas dingin," ujar Bayu sambil tertawa mengingat pengalamannya, saat  berbincang dengan Kompas.com di Kantor Kelurahan Petogogan, Selasa (17/8/2021).

Ia pun sadar dengan gejala-gejala Covid-19. Tugasnya mengedukasi masyarakat terkait Covid-19 membuat Bayu cukup melek dengan gangguan kesehatan yang ditimbulkan akibat infeksi virus ini.

Baca juga: Vaksinasi Merdeka, Penerima Dosis Pertama di DKI Diklaim Naik Jadi 96 Persen

Benar saja, Bayu dinyatakan positif Covid-19 pada 28 Juli 2021.

Semenjak itu, Bayu harus menjauh dari keluarganya. Ia isolasi mandiri di rumahnya yang bertingkat. Bayu di kamar atas, istri dan dua anak perempuan kesayangannya berada di kamar bawah.

Segala bentuk komunikasi hanya bisa dilakukan via telepon. Urusan meredakan penyakit bahkan meredakan kerinduan dengan keluarganya dilakukan via video call. Dari suara dan tampilan visual, semangat dari keluarganya dipancarkan.

"Memang mental down pas kena Covid-19. Sempat berpikir itu di hari kedua, malamnya, pikir gimana ya anak dua, istri lagi hamil enam bulan. Berpikir terburuknya ya sampai meninggal," kata Bayu sembari kembali tertawa.

Di dalam kamar, ia pun sempat ingin menangis. Polisi pun sejatinya adalah seorang manusia yang berhak untuk menumpahkan kesedihannya. Selama tiga hari Bayu merasakan mentalnya jatuh.

Baca juga: 85.000 Warga Jakbar Sudah Divaksinasi Covid-19 di 209 Posko Vaksinasi Merdeka

Namun, Bayu merasa senang dan bangga bisa berpartisipasi menyukseskan program Vaksinasi Merdeka dari Polda Metro Jaya. Target jumlah vaksinasi sebesar 60 persen ia jalani dengan semangat di tengah resiko terpapar Covid-19. Sosialisasi ke warga Petogogan agar mau divaksin terus ia lakukan pasca sembuh dari Covid-19.

Bayu dinyatakan sembuh setelah menjalani isolasi mandiri selama hampir dua minggu. Sejak tanggal 10 Agustus, Bayu kembali mulai bekerja menyukseskan Vaksinasi Merdeka dan tugasnya sehari-hari menjemput vaksin yang disimpan dalam cool box di Polsek Kebayoran Baru dan diantar ke gerai.

"Itu pertama masuk kerja, saya tugas pengamanan Kapolda pas tinjau gerai Vaksinasi Merdeka. Itu meriah acaranya. warga senang dikunjungi Kapolda," kata laki-laki asal Kebumen, Jawa Tengah itu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW2

Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW2

Megapolitan
Cara ke Mall Kelapa Gading Naik Kereta dan Transjakarta

Cara ke Mall Kelapa Gading Naik Kereta dan Transjakarta

Megapolitan
Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Megapolitan
Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Megapolitan
Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Megapolitan
Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Megapolitan
Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Megapolitan
Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Megapolitan
Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Megapolitan
Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Megapolitan
Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Megapolitan
Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Megapolitan
Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi 'Pilot Project' Kawasan Tanpa Kabel Udara

Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi "Pilot Project" Kawasan Tanpa Kabel Udara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com