JAKARTA, KOMPAS.com - Sepandai pandainya tupai melompat, akan jatuh juga. Sekiranya peribahasa itulah yang tepat untuk komplotan wanita pencopet beranggotakan YR, WM, RH serta dua pria inisial RJ dan SS.
RJ yang tak lain merupakan suami YR berperan sebagai joki, sedangkan SS penadah dari barang hasil kejahatan yang dilakukan para tersangka.
Mereka belum lama ditangkap polisi usai mencopet ponsel pengunjung mal di kawasan Tangerang Selatan, Sabtu (14/8/2021).
Para tersangka ditangkap di lokasi berbeda yakni Pologadung hingga Kemayoran, Jakarta pada Senin (16/8/2021), atau dua hari setelah beraksi.
Baca juga: Komplotan Pencopet yang Ditangkap di Tangsel Sudah Beraksi Lebih dari 50 Kali sejak 2018
Penangkapan ini menjadi akhir aksi mereka yang sudah mencopet sebanyak 50 kali sejak tahun 2018.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus menjelaskan, penangkapan para tersangka bermula dari laporan korban yang mengaku ponselnya hilang diduga dicopet saat berkunjung ke mal.
"Kerugian yang dialami korban adalah kehilangan satu ponsel merek Samsung Note 10 Plus," ujar Yusri dalam keterangannya, Kamis (19/8/2021).
Berdasarkan laporan tersebut, penyidik kemudian melakukan penyelidikan dengan memeriksa sejumlah saksi dan rekaman CCTV di lokasi.
"Bergerak dari rekaman CCTV mengawali para penyidik untuk mengidentifikasi para pelaku dan menangkapan pelaku pada 16 Agustus," kata Yusri.
Baca juga: Komplotan Wanita Pencopet yang Beraksi 50 Kali Ditangkap, Begini Modus Mereka
Yusri menegaskan, para pelaku merupakan sindikat copet. Mereka kerap beraksi bersama, termasuk saat aksi terakhir di Tangerang Selatan.
"Kenapa saya katakan sindikat? Karena mereka bergerak bersama-sama bagaimana modus mereka mengalihkan perhatian para korban," ucap Yusri.
Selama beraksi, komplotan wanita pencopet itu kerap menyasar beberapa pusat keramaian, tidak terkecuali pasar.
Mereka biasanya menargetkan seorang ibu-ibu yang dilihat sedang lengah karena alasan mudah untuk dicopet.
"Pengakuan awal mereka paling mudah melakukan di tempat ramai khususnya pasar-pasar, sasarannya ibu-ibu yang memang mudah sekali," ujar Yusri
Yusri mengimbau kepada masyarakat, khususnya ibu-ibu untuk tidak membawa barang berharga saat berbelanja di pusat perbelanjaan tradisional maupun modern.