Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/08/2021, 19:04 WIB
Muhammad Naufal,
Nursita Sari

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah menyatakan, pihaknya belum bisa memperbaiki sebagian jalan yang rusak berat di wilayahnya lantaran jalan tersebut merupakan aset PT Angkasa Pura II.

Jalan rusak yang dia maksud adalah Jalan Perancis dan Jalan Juanda yang terletak di sisi utara Kota Tangerang.

Arief menyebutkan, Pemerintah Kota Tangerang hendak memperbaiki jalan tersebut, tetapi masih terhalang kepemilikan aset.

"Ini ada masalah aturan. Dan kami, pemerintah, juga bekerja sesuai aturan," ungkapnya di Pusat Pemerintahan Kota (Puspemkot) Tangerang, Kamis (26/8/2021).

Baca juga: Kala Mural Sindir Pemerintah Muncul di Jakarta dan Tangerang

Untuk menyelesaikan masalah itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang telah berkomunikasi dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kementerian PUPR, bahkan Presiden Joko Widodo.

Namun, hingga saat ini, masih belum ada kejelasan atas permasalahan tersebut.

"Kami sudah ngomong ke KPK, sudah ngomong ke kejaksaan, bersurat ke Pak Presiden, ke Pak Menteri PUPR. Sampai sekarang kami belum ada kejelasan nih mau gimana," paparnya.

Menurut Arief, karena Jalan Perancis dan Jalan Juanda adalah aset AP II, maka perusahaan pelat merah itu yang harus memperbaiki jalan rusak tersebut.

Baca juga: Penyelidikan Kasus Lurah Minta Duit ke Anak Yatim di Tangerang Belum Ada Hasil hingga Kini

Akan tetapi, kata dia, AP II tidak memiliki anggaran untuk memperbaiki ruas jalan itu. Adapun biaya perbaikan jalan rusak itu mencapai Rp 40 miliar.

Politikus Demokrat itu berharap, permasalahan jalan itu dapat segera diselesaikan karena masyarakat di sekitar sana kerap mengeluh ke Pemkot Tangerang.

"Itu aset AP II. Itu jadi kewajiban AP II yang memperbaiki, tapi ini AP II katanya enggak ada (anggaran), tidak dianggarkan, alasannya," tutur dia.

"Jangan sampai masyarakat yang dikorbankan. Ini yang sedang kami perjuangkan supaya kami juga enggak menyalahi aturan," sambungnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Penunjukkan Gubernur Jakarta oleh Presiden Bisa Bikin Cemburu Provinsi Lain

Penunjukkan Gubernur Jakarta oleh Presiden Bisa Bikin Cemburu Provinsi Lain

Megapolitan
Tahanan Titipan di Lapas Tangerang yang Kabur Ditangkap Kembali di Rumah Orangtua

Tahanan Titipan di Lapas Tangerang yang Kabur Ditangkap Kembali di Rumah Orangtua

Megapolitan
Pengusul Gubernur DKJ Ditunjuk Presiden Berharap Putra-Putri Betawi Dipilih Pimpin Jakarta

Pengusul Gubernur DKJ Ditunjuk Presiden Berharap Putra-Putri Betawi Dipilih Pimpin Jakarta

Megapolitan
Tak Pernah Terlihat Cekcok dengan AMW, Wanita Tewas Terlakban Justru Sering Diledek Pengantin Baru

Tak Pernah Terlihat Cekcok dengan AMW, Wanita Tewas Terlakban Justru Sering Diledek Pengantin Baru

Megapolitan
Ada Perayaan Natal Gereja Tiberias dan Panggung Rakyat, Arus Lalu Lintas di Sekitar GBK Macet

Ada Perayaan Natal Gereja Tiberias dan Panggung Rakyat, Arus Lalu Lintas di Sekitar GBK Macet

Megapolitan
Salah Satu Bamus Betawi Tolak Gubernur Jakarta Ditunjuk Presiden, Anggap Cederai Demokrasi

Salah Satu Bamus Betawi Tolak Gubernur Jakarta Ditunjuk Presiden, Anggap Cederai Demokrasi

Megapolitan
Laporkan Butet soal Pengakuan Diintimidasi, Pelapor: Hal yang Disampaikan Menyesatkan

Laporkan Butet soal Pengakuan Diintimidasi, Pelapor: Hal yang Disampaikan Menyesatkan

Megapolitan
Pimpinan DPRD Sebut Pemkot Depok Bohongi Rakyat: Nyatanya Tidak Bisa Berobat Gratis Pakai KTP

Pimpinan DPRD Sebut Pemkot Depok Bohongi Rakyat: Nyatanya Tidak Bisa Berobat Gratis Pakai KTP

Megapolitan
Bamus Betawi Ternyata Ada 2, Mana yang Usulkan Gubernur Jakarta Dipilih Presiden?

Bamus Betawi Ternyata Ada 2, Mana yang Usulkan Gubernur Jakarta Dipilih Presiden?

Megapolitan
AMW 'Ngaku' ke Tetangga, Wanita yang Ditemukan Tewas Terlakban Sedang Sakit

AMW 'Ngaku' ke Tetangga, Wanita yang Ditemukan Tewas Terlakban Sedang Sakit

Megapolitan
Polisi Tangkap Terduga Pembunuh Wanita Terlakban di Cikarang Timur

Polisi Tangkap Terduga Pembunuh Wanita Terlakban di Cikarang Timur

Megapolitan
Butet Kartaredjasa Dilaporkan ke Polisi Buntut Pengakuan Diintimidasi di Pentas Teater

Butet Kartaredjasa Dilaporkan ke Polisi Buntut Pengakuan Diintimidasi di Pentas Teater

Megapolitan
Soal Gubernur Jakarta Ditunjuk Presiden, PDI-P DKI Minta DPR Kedepankan Suara Rakyat

Soal Gubernur Jakarta Ditunjuk Presiden, PDI-P DKI Minta DPR Kedepankan Suara Rakyat

Megapolitan
Jasad Wanita Terlakban di Cikarang Timur Baru 'Ngontrak' Seminggu Bersama Seorang Pria

Jasad Wanita Terlakban di Cikarang Timur Baru 'Ngontrak' Seminggu Bersama Seorang Pria

Megapolitan
Berkaus Merah, Warga Puri Bali Gelar Demo Tuntut Lurah dan Pengembang Atasi Banjir

Berkaus Merah, Warga Puri Bali Gelar Demo Tuntut Lurah dan Pengembang Atasi Banjir

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com