Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Ibu Memaksa Menyuntikkan Vaksin ke Anaknya yang Takut Jarum Suntik

Kompas.com - 27/08/2021, 07:43 WIB
Djati Waluyo,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

BEKASI,KOMPAS.com - Video viral menunjukkan dua perempuan disebut menyerobot antrean vaksinasi Covid-19 di Kota Bekasi, lalu salah seorang di antaranya menyuntikkan vaksin.

Video tersebut mulanya diunggah pemilik akun TikTok awprtsy, kemudian diunggah kembali di Instagram dan Twitter.

Narasi video itu, dituliskan bahwa dua perempuan menyerobot antrean dan menyuntikan vaksin sendiri.

Rupanya, narasi yang beredar tersebut tidak benar.

Lurah Jatibening Baru Mulyadi mengatakan, peristiwa itu terjadi di wilayahnya. Kedua perempuan dalam video tersebut adalah ibu dan anak kandung.

Baca juga: Sekolah Tatap Muka Terbatas di Kota Bekasi Direncanakan Digelar Pekan Depan

Perempuan yang menyuntikkan vaksin merupakan sang ibu bernama Yuni (50). Ia berprofesi dokter.

Sementara sang anak hendak menerima suntikan vaksin dosis kedua.

"Bukan warga yang tidak punya keahlian, memang ibunya adalah seorang dokter juga. Itu sekeluarga memang dokter semua ya," ujar Mulyadi saat dikonfirmasi, Kamis (26/8/2021).

Mulyadi berujar, pihaknya pernah meminta bantuan Yuni dalam kegiatan vaksinasi di Kelurahan Jatibening Baru.

"Saya pernah meminta bantuan dia untuk membantu program vaksinasi yang ada di Jatibening karena kita kekurangan nakes. Dia membantu kita sebanyak tiga kali untuk program vaksinasi massal," ujar dia.

Penjelasan sang ibu

Sementara itu, Yuni menjelaskan bahwa dirinya menyuntikan sendiri vaksin Covid-19 karena anaknya ketakutan dengan jarum suntik.

"Kebetulan anak saya ini histeris dengan jarum suntik dan saat penyuntikan," ujar Yuni saat dikonfirmasi, Kamis.

Baca juga: Cerita Ibu 4 Anak Menjanda karena Covid-19: Suami Isolasi dan Enggak Pulang Lagi

Ia mengaku saat itu melakukan menyuntikkan vaksin secara paksa agar tidak mengganggu proses vaksinasi warga lain.

Awalnya, anaknya sudah dibujuk oleh nakes yang sedang bertugas. Namun sang anak tetap takut terhadap jarum dan berlari sebanyak tiga kali.

"Saya naluri sebagai ibu, saya dudukin paksa dan langsung saya suntikan secara spontan, karena saya melihat hal itu sangat menggangu pelaksanaan vaksinasi yang lain," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Megapolitan
Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Megapolitan
Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Megapolitan
Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Megapolitan
Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com