Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat: Anies Kumpulkan Pimpinan Fraksi DPRD untuk Tolak Interpelasi Tanda Formula E Bermasalah

Kompas.com - 27/08/2021, 18:45 WIB
Singgih Wiryono,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik Yunarto Wijaya menilai cara Gubernur DKI Jakarta Anies mengumpulkan tujuh pimpinan fraksi DPRD DKI Jakarta pertanda program Formula E memang bermasalah.

Karena menurut Yunarto, apabila program Formula E tidak bermasalah, Anies tidak perlu takut dengan interpelasi dan tak perlu meminta tujuh fraksi DPRD DKI menolak interpelasi tersebut.

"Jadi saya enggak mengerti kenapa harus ada ketakutan terhadap interpelasi ketika kebijakan dianggap tidak bermasalah," kata Yunarto saat dihubungi melalui telepon, Jumat (27/8/2021).

Baca juga: F-PKS Ungkap Alasan Tolak Hak Interpelasi Formula E: Itu Upaya Paksa Menuntut Jawaban 

"Malah seharusnya pemprov DKI memanfaatkan panggung ini untuk menjelaskan seterang-terangnya tidak ada masalah," imbuhnya.

Yunarto menilai hak interpelasi bukanlah hak anggota Dewan yang perlu ditakuti Anies.

Berbeda dengan hak angket, hak interpelasi sulit untuk dibawa ke ranah politis karena hanya hak bertanya keterangan terhadap kebijakan yang dinilai strategis dan berdampak luas.

Baca juga: PDI-P Pastikan Interpelasi Anies soal Formula E Jalan Terus meski Ditolak 7 Fraksi

"Kalau angket itu terkait dengan penyelidikan dari parlemen atau DPRD terhadap pemerintah kebijakan yang dianggap bertentangan dengan undang-undang," ucap dia.

Yunarto mengatakan, Anies seharusnya bisa memanfaatkan hak interpelasi sebagai panggung untuk menjelaskan secara gamblang program Formula E.

Bukan malah melobi-lobi para pimpinan fraksi dan menggunakan kekuatan politik untuk menghentikan interpelasi.

"Cara yang digunakan oleh Anies Baswedan adalah logika politik praktis, logika adu kuat-kuatan politik, bukan logika berargumentasi seperti yang dia sering utarakan," kata dia.

Baca juga: Sindir 7 Fraksi yang Tolak Interpelasi Setelah Diundang Anies, Ketua F-PDIP: Itu Koalisi Galau

Yunarto menyayangkan cara Anies tersebut karena selama ini citra yang dibangun oleh Anies adalah seorang yang mengutamakan dialog dan transparansi.

"Kalau seorang Anies Baswedan harus menggunakan kekuatan politik apalagi sampai kemudian bertujuan membatalkan interpelasi, padahal tujuan hanya minta keterangan, bisa diindikasikan memang ada masalah dalam formula E yang nggak siap dijelaskan," ujar dia.

Sebagai informasi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengundang tujuh fraksi DPRD DKI Jakarta dalam jamuan makan malam di Rumah Dinas Gubernur DKI Jakarta, Menteng Jakarta Pusat, Kamis (26/8/2021) malam.

Undangan silaturahmi yang membahas interpelasi terkait Formula E tersebut dihadiri oleh tujuh fraksi yaitu Demokrat, PAN, PKS, Gerindra, Nasdem, Golkar dan PPP-PKB.

Dalam pertemuan itu juga disepakati oleh tujuh fraksi untuk membuat sikap menolak hak interpelasi untuk menanyakan Formula E.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com