DEPOK, KOMPAS.com - Mural bermuatan kritik terhadap pemerintah kembali dihapus oleh aparat. Teranyar, peristiwa ini terjadi di bilangan Citayam, Depok, Jawa Barat.
Kepala Satpol PP Kota Depok Lienda Ratnanurdianny mengeklaim bahwa terdapat pengaduan dari warga yang disebut merasa resah dengan keberadaan mural tersebut.
"Yang pertama corat-coret kan enggak boleh. Kedua, meresahkan juga kontennya. Boleh corat-coret kalau ada izinnya. Itu kan dari masyarakat juga pengaduannya," kata Lienda kepada wartawan pada Sabtu (28/8/2021).
Baca juga: Gerak Cepat Aparat Menghapus Mural yang Tak Diinginkan Pemerintah...
"Kalau mau memang menyampaikan aspirasi, sampaikan saja dengan bijak, dengan baik, tidak usah corat-coret tembok," ia menambahkan.
Mural yang dihapus aparat gabungan bertulisan "Tuhan, Aku Lapar" dengan gambar sosok orang gundul memegang perutnya.
Di sampingnya, tembok bercat putih tersebut ditulisi "Kita hidup di kota di mana mural dianggap kriminal dan korupsi dianggap budaya".
Di sebelahnya, ada tulisan "Terus dibatasi tapi tak diberi nasi".
Baca juga: Kala Mural Sindir Pemerintah Muncul di Jakarta dan Tangerang
Kini, tulisan-tulisan itu sudah ditimpa menggunakan cat berwarna kelabu. Pesan dalam kritik itu tak lagi dapat terbaca.
Lienda mengeklaim, langkah aparat sudah sesuai dengan peraturan daerah (perda).
"Di perda kan kecuali kalau ada izin. Kayak mural yang di Juanda itu, kan ada izin dari pemerintah kota (sehingga diperbolehkan) dan kontennya juga jangan meresahkan masyarakat juga," ujarnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.