Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekolah Tatap Muka Hari Pertama, Siswa SMKN 12 Tanjung Priok Wajib Bawa Makanan Sendiri

Kompas.com - 30/08/2021, 13:05 WIB
Ira Gita Natalia Sembiring,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com- SMKN 12 Tanjung Priok menjadi salah satu sekolah di Jakarta Utara yang menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas pada Senin (30/8/2021).

Wakil Kesiswaan SMKN 12 Hasan Kuswana mengatakan, proses belajar dilakukan dengan kapasitas 50 persen dan penerapan protokol kesehatan yang ketat.

"Hari ini kita kelas 12 yang masuk, ada enam kelas masing-masing kelas kita paruh 50 persen. Besok Rabu kelas 11, ada 7 kelas, hari Jumat kelas 10," kata Hasan saat ditemui di lokasi.

Hasan menyebut, dari 215 siswa kelas 12, ada 108 murid yang mengikuti pembelajaran tatap muka, dan sisanya tetap belajar secara online dari rumah.

Baca juga: Hari Pertama Sekolah Tatap Muka, Siswa SMAN 77 Jakarta Wajib Bawa Surat Izin Orangtua

"Dari daftar hadir 1-18 pekan ini, untuk 19-36 pekan depan. Ada yang online di rumah melalui GMeet juga, jadi jadwalnya disamakan," lanjutnya.

Pembelajaran tatap muka berlangsung dari mulai pukul 07.15 WIB hingga 11.30 WIB setiap hari Senin, Rabu, dan Jumat.

Para siswa harus masuk melalui gerbang utama dan akan dicek suhu tubuhnya serta mencuci tangan, kemudian diarahkan ke kelasnya masing-masing.

Pada saat pulang sekolah, siswa akan keluar melalui gerbang samping secara bergiliran dan tidak berkerumun.

Hasan juga menyebut, pada jam istirahat baik guru dan siswa tidak diperbolehkan keluar dari ruang kelas.

Baca juga: Siswa Dipantau lewat Grup WhatsApp Usai Pulang Sekolah Tatap Muka

Para siswa tersebut wajib membawa makanan sendiri dari rumah.

"Bawa makanan sendiri. Kantin juga tidak dibolehkan buka, karena takut berkerumun. Makannya di kelas, bawa masing-masing," tutur Hasan.

Sebelumnya diketahui, sebanyak 65 sekolah di Jakarta Utara menjalani pembelajaran tatap muka terbatas.

Sebanyak 26 di antaranya berada di tiga Kecamatan yakni Tanjung Priok, Pademangan, dan Penjaringan. Serta 39 di Kecamatan Cilincing, Koja, dan Kelapa Gading.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com