Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Berani Naik Angkutan Umum di Tengah Pandemi, Siswa Dijemput dan Naik Ojol Setelah Ikut PTM

Kompas.com - 30/08/2021, 13:35 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah siswa dijemput oleh keluarganya setelah mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di SMKN 32 Jakarta, Tebet, Jakarta Selatan, pada Senin (30/8/2021) siang.

Selain itu, ada pula siswa juga memesan ojek online untuk pulang ke rumah.

Pantauan Kompas.com, para penjemput menunggu di depan gerbang SMKN 32. Para penjemput ada yang menggunakan motor dan berjalan kaki.

Sementara itu, siswa yang memesan ojek online menunggu di dalam sekolah. Begitu sopir ojek online datang, siswa satu per satu keluar dari area sekolah.

Baca juga: Cerita Para Siswa Senang Sekolah Tatap Muka: Bertemu Teman dan Guru, Lebih Mudah Belajar

Salah satu penjemput bernama Ihsan (29) menyebutkan, dia diminta orangtuanya untuk menjemput sang adiknya yang bersekolah di SMKN 32.

“Karena pandemi aja disuruh jemput. Biasanya adik saya bawa motor sendiri,” ujar Ihsan saat ditemui Kompas.com di SMKN 32, Senin siang.

Sementara itu, Reni (38) mengaku menjemput sepupunya. Ia mengatakan, sepupunya belum berani naik angkutan umum di tengah pandemi Covid-19.

“Belum berani naik kendaraan umum anaknya. Biasanya sih naik ojek pas SMP. Sama ibunya bilang masih tak berani naik angkutan umum. Dari anaknya juga takut,” ujar Reni.

Reni akan mengantarkan sepupunya ke rumahnya di kawasan Manggarai. Ketika berangkat, Reni juga mengantarkan sepupunya.

Baca juga: Dukung PTM Terbatas, Orangtua Siswa SDN Lebak Bulus 04: Belajar Online Bikin Pusing, Anak Kayaknya Tak Pintar-pintar

Sebanyak 130 siswa SMKN 32 menjalani PTM terbatas pada hari pertama. Siswa yang mengikuti PTM terbatas pada hari pertama merupakan siswa kelas 10.

“SMK 32 telah menyiapkan segala sesuatunya terkait protokol kesehatan. Anak-anak ketika masuk pintu gerbang sekolah dia diukur suhu tubuhnya, kalau memang di bawah 37 derajat dia bisa langsung masuk,” ujar Komariah.

Komariah menambahkan, jika suhu siswa di atas 37 derajat, siswa akan diarahkan ke ruang isolasi. Siswa akan diminta menunggu agar suhu tubuhnya turun.

“Tunggu dulu di situ, barang kali di perjalanan dia stres atau kepanasan atau apa gitu, beberapa saat diukur lagi. Kalau suhunya sudah turun, dia boleh masuk. Kalau masih tetap, kami kerja sama dengan puskesmas, kami bawa ke puskesmas,” kata Komariah.

Komariah menyebutkan, pihaknya telah menyediakan tempat cuci tangan di sejumlah tempat. Sebelum masuk ke kelas, siswa diwajibkan untuk mencuci tangan.

Baca juga: 130 Siswa SMKN 32 Ikut PTM Terbatas, Sebelum Masuk Kelas Wajib Cek Suhu dan Cuci Tangan

Pantauan Kompas.com, SMKN 32 menjalankan protokol kesehatan yang ketat. Di dalam kelas, tempat duduk siswa diberikan jarak.

Kapasitas siswa di kelas juga dikurangi. Komariah menyebutkan, satu kelas maksimal diisi 18 siswa.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memulai proses pembelajaran atau sekolah tatap muka terbatas mulai hari ini. PTM terbatas berlangsung antara 3-4 jam dalam satu hari.

Selain pembatasan durasi waktu, jumlah peserta didik yang ikut dalam belajar tatap muka maksimal 50 persen dari daya tampung per kelas dan pengaturan jarak 1,5 meter antarpeserta didik.

Kemudian, materi pembelajaran dibatasi, yakni hanya materi-materi esensial yang disampaikan pada saat belajar tatap muka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com