Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Bogor Kembali Dipenuhi Wisatawan yang Jenuh dengan Pembatasan

Kompas.com - 31/08/2021, 05:30 WIB
Ivany Atina Arbi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kota Bogor yang selama ini menjadi destinasi wisata favorit warga Jakarta kembali bergeliat usai pemerintah melakukan relaksasi seiring penurunan kasus Covid-19 di Ibu Kota dan sekitarnya.

Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Bogor mengatakan, saat ini jumlah tamu hotel dan restoran meningkat hingga 58 persen jika dibandingkan dengan periode pembatasan mobiitas yang ketat selama PPKM Level 4.

Saat ini, status PPKM di Jakarta dan sekitarnya, termasuk Bogor, telah turun ke Level 3. Dengan begitu, pergerakan warga menjadi lebih leluasa dari sebelumnya.

“Ketika ada relaksasi atau kelonggaran maka banyak masyarakat yang memanfaatkan kondisi itu untuk berlibur,” ujar Ketua PHRI Kota Bogor, Yuno Abeta Lahay, Senin (30/8/2021).

Baca juga: Tamu Hotel dan Restoran di Kota Bogor Meningkat

Untuk mencegah penularan Covid-19 di Kota Bogor, terutama sektor pariwisatanya, Yuno mengatakan bahwa para pekerja hotel dan restoran wajib menjalani vaksinasi Covid-19.

Setiap hotel di Kota Bogor juga sudah menyiapkan standar pelayanan sesuai dengan protokol kesehatan berdasarkan sertifikat Cleanliness, Health, Safety, dan Environment Sustainability (CHSE) yang dikeluarkan Kementerian Pariwisata.

Dengan status PPKM yang turun dari level 4 ke level 3, Pemerintah Kota Bogor kemudian mengeluarkan kebijakan relaksasi terhadap sejumlah sektor usaha.

Perubahan aturan yang terjadi antara lain mal kembali dibuka, ada rencana pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas, tempat-tempat ibadah yang boleh dipergunakan kembali, hingga diizinkannya restoran untuk dine-in (makan di tempat).

Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menyebutkan, sejumlah relaksasi atauran tersebut dilakukan untuk menggairahkan kembali sektor perekonomian yang sempat terpuruk.

"Relaksasi ini sangat dibutuhkan terlebih jika melihat data dan angka-angka perkembangan Covid-19 yang sudah cukup membaik," ungkap Bima.

Baca juga: Bangunan Tua Ditemukan di Bawah Tanah Kawasan Stasiun Bogor, Diduga Dibangun Zaman Belanda

 

Kemacetan parah di Puncak, ganjil genap diberlakukan

Relaksasi kebijakan pembatasan mobilitas juga mengakibatkan arus perjalanan meningkat ke arah Puncak, Kabupaten Bogor.

Kemacetan parah hingga puluhan kilometer bahkan terpantau di jalur Puncak pada akhir pekan lalu.

Untuk mengantisipasi agar kejadian serupa tidak terulang, Bupati Bogor Ade Yasin mengatakan bahwa Pemkab Bogor akan segera menerapkan kebijakan ganjil genap di sepanjang jalur Puncak tersebut.

"Kita sepakat akan berlakukan sistem ganjil genap di akhir pekan. Namun sementara kita lakukan uji coba dulu sambil kita lakukan sosialisasi kepada masyarakat," ujarnya.

Baca juga: Bantu Pelaku UMKM di Masa Pandemi, Pemkot Bogor Luncurkan Bogor Hitz, Apa Itu?

Uji coba ini rencananya dilakukan selama dua pekan, yakni setiap weekend atau hari Jumat, Sabtu dan Minggu.

"Kalau memang hasilnya mengarah kepada kebaikan, tentunya akan kita buat payung hukumnya,” papar Ade, seperti dilansir Warta Kota.

(Kompas.com, Kontributor Bogor, Ramdhan Triyadi Bempah/ Wartakotalive.com, Hironimus Rama)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com