Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang PTM Terbatas di Tangsel: Mayoritas Sekolah Belum Siap hingga Vaksinasi Anak Masih Rendah

Kompas.com - 31/08/2021, 09:56 WIB
Tria Sutrisna,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Pembelajaran tatap muka (PTM) di Tangerang Selatan, Banten akan tetap dimulai, meski mayoritas sekolah belum dinyatakan siap dan capaian vaksinasi anak masih rendah.

Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie mengungkapkan, pelaksanaan kegiatan belajar mengajar tatap muka ditargetkan digelar paling lambat pada pekan kedua September 2021.

Sejumlah persiapan teknis pelaksanaan, hingga fasilitas penunjang protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19 di sekolah terus dilakukan.

Dalam pelaksanaanya, PTM secara terbatas di Tangerang Selatan hanya akan digelar di sekolah yang sudah melapor atau mengisi data pokok kependidikan (Dapodik).

Baca juga: Wali Kota Tangsel: Baru 40 Persen Sekolah yang Siap Gelar PTM Terbatas

Kesiapan setiap sekolah akan ditentukan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, bersama Dinas Kesehatan Tangerang Selatan, berdasarkan pemenuhan kriteria yang ditetapkan.

"Antara lain, harus dibentuk Satgas Covid-19 di tingkat sekolah. Perangkat kesehatan harus lengkap seperti thermo gun, tempat cuci tangan, tisu serta hal-hal lain yang berkaitan dengan protokol kesehatan," ujar Benyamin dalam keterangannya, Senin (30/8/2011).

Sementara itu, mayoritas sekolah di Tangerang Selatan belum dapat dinyatakan siap melaksanakan PTM secara terbatas. Bahkan, masih ada sekolah yang belum mengisi Dapodik.

Baru 40 persen sekolah siap gelar PTM

Berdasarkan catatan Benyamin, setidaknya baru 40 persen sekolah yang sudah siap menggelar PTM secara terbatas berdasarkan hasil asesmen Dapodik.

"Yang sudah siap dari seluruh sekolah baru 40 persen," ujar Benyamin.

Sedangkan 60 persen lainnya, lanjut Benyamin, dianggap belum siap karena tidak memenuhi kriteria yang ditentukan saat pengisian Dapodik.

Dia mencontohkan, masih ada sekolah yang belum membentuk Tim Satgas Covid-19 untuk mengawasi pelaksanaan kegiatan belajar agar sesuai dengan protokol kesehatan.

"Itu kan ada beberapa parameter, ada yang belum siap memang dengan standar-standar yang dimintakan Kementerian. Seperti alat cuci tangan, kemudian banyak juga yang belum membentuk Satgas Covid-19 di sekolahnya," ungkap Benyamin.

Baca juga: Cerita Para Siswa Senang Sekolah Tatap Muka: Bertemu Teman dan Guru, Lebih Mudah Belajar

Benyamin mengaku sudah memerintahkan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, serta Dinas Kesehatan, untuk memberikan pembinaan kepada 60 persen sekolah yang belum siap melaksanakan belajar tatap muka.

"Saya dorong Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan membentuk tim, untuk melakukan pembinaan dan penyuluhan kepada sekolah yang belum siap. Tapi kalau belum siap juga saya enggak memaksakan," kata dia.

Capaian vaksinasi anak rendah

Di sisi lain, vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 12-17 tahun juga menjadi tantangan tersendiri dalam pelaksanaan PTM di Tangerang Selatan.

Hal itu karena capaian vaksinasi Covid-19 anak yang masih rendah, yakni baru 18 persen dari target 130.475 jiwa untuk dosis pertama.

Kepala Dinas Kesehatan Allin Hendalin Mahdaniar menjelaskan, terdapat 22.852 anak dengan rentang usia 12-17 tahun yang sudah menjalani vaksinasi dosis pertama.

Sementara untuk dosis kedua, baru 13.241 jiwa hingga Senin (30/8/2021). Jumlah ini setara dengan 10 persen dari total target vaksinasi anak usia 12-17 tahun.

"Vaksinasi remaja, cakupan dosis satu 18 persen atau 22.852 jiwa. Untuk dosis dua 10 persen atau 13.241 jiwa," ungkap Allin dalam keterangannya.

Baca juga: Hari Pertama Sekolah Tatap Muka, Orangtua Senang Tak Pusing Dampingi Belajar Daring

Sehingga, masih ada 107.623 anak usia 12-17 yang sama sekali belum divaksin Covid-19 jelang PTM secara terbatas di Tangerang Selatan.

Meski begitu, pemerintah setempat tetap akan melaksanakan kegiatan belajar tatap muka secara terbatas pada pekan kedua September 2021.

Tetap digelar

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tangerang Selatan Taryono mengisyaratkan bahwa capaian vaksinasi tidak jadi acuan utama untuk menggelar PTM secara terbatas.

Dia sebelumnya menjelaskan, pemerintah kota menargetkan vaksinasi dosis pertama untuk anak 12-17 tahun mencapai 75 persen sebelum PTM dimulai.

Namun, Taryono kini memastikan bahwa PTM secara terbatas akan tetap dilaksanakan pada awal September 2021, meskipun capaian vaksinasi masih jauh dari target.

"Bisa mencapai lebih dari 75 persen itu harapannya, tapi kalaupun nanti sampai September belum tercapai, ya enggak apa-apa. Yang penting kami tetap menjaga protokol kesehatan," ujar Taryono saat dihubungi, Jumat (27/8/2021).

Rencana pelaksanaan PTM secara terbatas, kata Taryono, tetap dipertahankan karena seluruh guru dan tenaga kependidikan di Tangerang Selatan sudah menjalani vaksinasi Covid-19.

"Jadi enggak sebatas patokannya vaksinasi anak, yang penting kan guru dan tenaga kependidikannya. Kebetulan kan di Tangerang Selatan sudah semua. Tinggal siswanya saja," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kejamnya Nico Bunuh Teman Kencan di Indekos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kejamnya Nico Bunuh Teman Kencan di Indekos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com