Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Pelajar Hendak Tawuran di Kota Tangerang Usai Ikut PTM di Jakarta...

Kompas.com - 01/09/2021, 06:45 WIB
Muhammad Naufal,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Polisi mengamankan 70 pelajar yang diduga hendak tawuran di Jalan M Yamin, Babakan, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang, Senin (30/8/2021) malam.

Puluhan pelajar itu berasal dari sekolah yang berbeda-beda.

Bahkan, hampir setengah dari 70 pelajar itu bukan berasal dari sekolah di Kota Tangerang.

Mereka diduga hendak tawuran usai mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas.

Baca juga: 70 Pelajar yang Hendak Tawuran di Kota Tangerang Diamankan Polisi

Berikut merupakan rangkuman fakta soal pengamanan 70 pelajar itu:

34 pelajar dari SMKN 1 Jakarta

Kasubag Humas Polres Metro Tangerang Kota Kompol Abdul Rachim berujar, puluhan pelajar itu berasal dari empat sekolah di Kota Tangerang dan satu sekolah di DKI Jakarta.

Rinciannya, sebanyak 34 pelajar dari SMKN 1 Jakarta (Budi Utomo), 29 pelajar dari SMKN 4 Tangerang, empat pelajar dari SMK Yupentek 1 Tangerang, dua pelajar dari SMKN 2 Tangerang, dan satu pelajar dari MAN Jatiuwung.

"Jadi, jumlah pelajar yang diamankan ada 70 orang," tutur Abdul melalui keterangannya, Selasa (31/8/2021).

Kronologi

Hasil pemeriksaan polisi, awalnya seorang pelajar dari SMKN 1 Budi Utomo yang berinisial IK hendak mengikuti tawuran usai mengikuti PTM di sekolahnya pada Senin kemarin.

"Saudara IK dari SMKN 1 Budi Utomo sebelumnya benar telah melaksanakan sekolah tatap muka dan pulang pukul 11.00 WIB," papar Abdul.

Baca juga: Pelajar yang Ditangkap karena Hendak Tawuran di Kota Tangerang Baru Pulang Sekolah Tatap Muka

Beberapa jam setelahnya, yakni sekitar pukul 17.30 WIB, IK bersama 15 temannya menongkrong di daerah Kali Deres, Jakarta Barat.

Teman IK yang berinisial FA saat itu mendapatkan pesan dari rekan lainnya yang berinisial NY. Pesan itu berisikan ajakan 'silaturahmi'.

Kemudian, IK dan 15 temannya menuju ke Jalan M Yamin.

Di lokasi itu, seorang pelajar dari SMKN 4 yang identitasnya tak diketahui membagikan senjata tajam (sajam) jenis celurit ke pelajar SMKN 1 Budi Utomo.

Sajam itu dibagikan lantaran mereka hendak tawuran dengan pelajar dari SMA Al Husna, Kota Tangerang.

Penangkapan

Pada Senin malam, Polsek Tangerang mendapatkan informasi bahwa ada sekelompok pelajar yang dibubarkan saat berkumpul di Kebon Besar, Kota Tangerang.

Polsek Tangerang lantas menyisir Jalan Daan Mogot di Tanah Tinggi, Kota Tangerang, hingga Jalan M Yamin.

Di Jalan M Yamin, polisi melihat puluhan pelajar yang bergerombol sekitar pukul 20.00 WIB.

Baca juga: Ditangkap Saat Hendak Tawuran, 5 Pelajar Kedapatan Bawa Celurit

Polisi lantas memeriksa para pelajar itu. Saat diperiksa, ada beberapa pelajar yang membawa sajam.

Seluruh pelajar itu kemudian diamankan di Mapolres Metro Tangerang Kota guna diperiksa lebih lanjut.

Lima pelajar bawa celurit

Dari 70 pelajar itu, sekitar lima orang di antaranya membawa sajam jenis celurit.

"Dari total 70 pelajar yang diamankan, kedapatan lima pelajar yang bawa sajam, yaitu RA, WR, AF, MR, dan IB," ungkap Abdul.

Melalui keterangan itu, polisi tidak menyebutkan usia serta asal sekolah kelima pelajar yang membawa celurit.

Kemudian, berdasarkan pemeriksaan terhadap FA, dia melihat seorang temannya yang memang sudah membawa sebilah celurit sejak menongkrong di Kali Deres.

Selain sajam, kepolisian juga mengamankan beberapa barang bukti lain, yakni 51 ponsel, dua spanduk, 16 sepeda motor, dan total delapan sajam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com