Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Tangerang Berencana Gelar PTM Jenjang SMP Pekan Depan

Kompas.com - 06/09/2021, 14:22 WIB
Muhammad Naufal,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang menargetkan penerapan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas jenjang SMP akan dihelat pada Senin (13/9/2021) pekan depan.

Sebagaimana diketahui, skema PTM terbatas telah diizinkan untuk dilaksanakan di Kota Tangerang.

"Pelaksanaan PTM SMP kita targetkan minggu depan hari Senin (13/9/2021)," ungkap Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah pada awak media, Senin (6/9/2021).

Kata dia, pihaknya saat ini sedang mempersiapkan infrastruktur penunjang penerapan skema PTM di SMP di Kota Tangerang.

Baca juga: PTM Terbatas Perdana di SMAN 1 Tangerang, Siswa Lebih Mudah Serap Materi

Persiapan dilakukan usai Pemkot Tangerang melakukan asesmen ulang terhadap infrastruktur di SMP yang akan melakukan PTM.

"Kita sudah asesmen ulang, supaya anak-anak kita semangat belajar tatap muka tapi tetap aman," paparnya.

Politikus Demokrat itu mengungkapkan, pihaknya bakal bekerja sama dengan Dinas Kesehatan (Dinkes), Dinas Perhubungan (Dishub), dan instansi pemerintah lain, untuk pelaksanaan PTM itu.

"Hari ini kita jadwalkan ada rapat, bukan hanya dengan kepala sekolah, tapi dengan Dinkes, Dishub, camat, lurah, dan sebagainya. Semua harus terlibat," urai Arief.

Baca juga: Suhu Tubuh Tinggi, Seorang Siswi SMPN 8 Tangsel Dipulangkan di Hari Pertama PTM

Dia sebelumnya menyatakan, pihaknya sempat melakukan penilaian atau asesmen berkait infrastruktur penunjang skema PTM terbatas.

Namun, berdasar hasil asesmen, infrastruktur penunjang itu masih belum mendapatkan nilai yang sempurna.

"Kita sudah melakukan asesmen, tapi ternyata ada yang harus lebih disempurnakan," paparnya, 2 Agustus 2021.

Menurut Arief, setiap sekolah tidak diperkenankan untuk menyalakan air conditioning (AC) di kelas saat melakukan PTM.

Kemudian, setiap jendela di kelas juga tidak boleh dipasangkan gorden.

Saat diasesmen, masih ada sejumlah sekolah yang belum menerapkan aturan-aturan tersebut.

Oleh karena itu, pihaknya akan mengasesmen ulang infrastruktur di setiap sekolah.

"Maka saya minta pastikan Dinas Pendidikan akan melakukan asesmen ulang sekolah-sekolah," ungkap Arief.

Hal tersebut dilakukan untuk meminimalisasi risiko yang timbul saat menerapkan PTM.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com