JAKARTA, KOMPAS.com - Sebuah video viral di media sosial memperlihatkan pesepeda jenis road bike melintasi Jalan Sudirman, Jakarta.
Diketahui, Ditlantas Polda Metro Jaya belum mengizinkan para pesepeda melintasi jalan yang saat ini diberlakukan sistem ganjil genap di Jakarta.
Adapun Jalan Sudirman menjadi satu dari tiga ruas jalan yang diberlakukan ganjil genap bersamaan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di Jakarta.
Di dalam video yang diunggah akun Instagram @fitaminofficial, memperlihatkan sejumlah pesepeda jenis road bike melintas Jalan Sudirman.
Baca juga: Pesepeda Disabilitas Bersyukur Sudah Diizinkan Melintasi Jalan Sudirman-Thamrin
Pada keterangan video tersebut, dijelaskan bahwa mereka finish pada kecepatan rata-rata mencapai 50,4 kilometer per jam.
Terkait itu, Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo mengatakan, saat ini Jalan Sudirman masih dilarang untuk dilalui pesepeda.
Adapun para pesepeda jenis road bike yang melintasi Jalan Sudirman seperti yang beredar pada video itu diduga memanfaatkan kelengahan anggota.
"Belum boleh (pesepeda melintasi Jalan Sudirman). Kemungkinan itu mereka memanfaatkan kelengahan anggota melintas di bawah jam 6 pagi," kata Sambodo saat dikonfirmasi, Senin (6/9/2021).
Baca juga: Saat Pesepeda Disabilitas Dicegat Polisi di Jalan Sudirman-Thamrin...
Sambodo mengatakan, anggotanya akan melakukan penjagaan lebih awal untuk mengantisipasi pesepeda agar tidak melintasi Jalan Sudirman.
"Kita akan melakukan penjagaan lebih pagi lagi," kata Sambodo.
Sambodo sebelumnya menjelaskan, pesepeda belum diizinkan melintas ketiga ruas yang diberlakukan ganjil genap itu karena dikhawatirkan dapat menimbulkan kerumunan sehingga memincu penularan Covid-19.
"Sepeda masih tidak diperbolehkan (melintas) kenapa? Karena dikhawatirkan menimbulkan kerumunan," ujar Sambodo dalam keterangannya, Kamis (26/8/2021).
Larangan tersebut diberlakukan bagi para pesepeda yang melakukan kegiatan gowes olahraga maupun perjalanan kerja.
Hal tersebut dilakukan guna menghindari kecemburuan para pesepeda dalam kegiatan bike to sport dengan bike to work.
"Kalau bike to work diloloskan ada kecemburuan antara bike to sport. Sementara kalau satu diloloskan nanti yang lain ikut semua" ucap Sambodo.
Sambodo mengatakan, meski Jakarta telah melewati gelombang kedua penyebaran Covid-19, masyarakat diminta tidak boleh lengah dan tetap mematuhi protokol kesehatan.
"Kita tidak mau (gelombang tiga) itu terjadi. Oleh sebab itu segala macam kegiatan dan aktivitas yang berpotensi menimbulkan kerumunan harus kita hindari," kata Sambodo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.