Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mayoritas Orangtua Izinkan Anaknya PTM Terbatas, Kadisdik Depok: Harus Siap Antar Jemput hingga Bekali Masker

Kompas.com - 07/09/2021, 14:34 WIB
Vitorio Mantalean,
Jessi Carina

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Hampir 80 persen orangtua murid di Depok mengizinkan anaknya mengikut pembelajaran tatap muka (PTM) secara terbatas yang dijadwalkan berlangsung mulai Oktober 2021 mendatang.

"Rata-rata sudah di atas 80 persen sudah setuju. Yang belum setuju mungkin karena kekhawatiran atau kondisi anaknya juga mungkin sulit dikendalikan, kan ada was-was orangtua seperti itu," ujar eks Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok, Mohammad Thamrin, ketika ditemui di SMPN 8 Kota Depok pada Selasa (7/9/2021).

Thamrin menyebutkan, saat ini pihaknya tengah menegaskan lagi kesediaan para orangtua murid untuk mengizinkan anaknya sekolah tatap muka.

Baca juga: Vaksinasi Covid-19 Selama 5 Hari di Depok Lampaui Target

Rencananya, murid hanya akan masuk sekolah 2 hari dalam seminggu. Dalam sehari, mereka hanya akan bersekolah selama 2 jam.

Tapi, Thamrin ingin memastikan agar orangtua murid tidak hanya sekadar setuju, melainkan siap mengambil peran untuk melindungi anak-anaknya.

"Setujunya harus siap antar-jemput untuk anak SD, kemudian membekali masker cadangan. Jangan hanya setuju saja tapi mereka harus benar-benar siap membekali (makan dan minum), lalu juga (membawakan) masker cadangan," ungkap Thamrin.

"Kemudian juga setelah pulang sekolah, harus mengecek anaknya, karena kan sekolahnya hanya 2 jam dan takutnya lebih dari 2 jam orangtuanya nggak ngecek ke sekolah, ternyata anaknya main ke mana sama temennya," imbuhnya.

Baca juga: Pemkot Depok Gelar Vaksinasi Covid-19 Pelajar, Ini Daftarnya

Sementara itu, tersisa 20 persen orangtua murid yang belum mengizinkan anaknya bersekolah tatap muka.

Di SMPN 8 Kota Depok, misalnya, pihak sekolah menyatakan bahwa masih ada 8 persen orangtua murid yang belum menyanggupi anaknya ikut PTM terbatas.

Para orangtua murid harus menyatakan kesiapannya dengan membubuhkan tanda tangan di atas surat pernyataan bermeterai.

"Salah satu syarat siswa bisa tatap muka itu akses transportasi harus jelas, kemudian orang tua ada kesanggupan misalnya misalnya harus mengantar atau menjemput, takutnya mereka sekolah keluarnya mereka ngelayap ke mana-mana. Mereka belum yakin dengan kondisi seperti ini," ujar Siti Rukiah, Wakil Kepala SMPN 8 Kota Depok Bidang Kurikulum, ketika ditemui pada Selasa (7/9/2021).

"Dia bisa diyakinkan kalau PTM sudah berjalan, dilihat protokol kesehatan betul-betul sudah terlaksana, sepertinya yakin dengan sendirinya. Tapi kalau belum berjalan, dia belum lihat buktinya, dia nggak akan bisa kita yakinkan," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Megapolitan
Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Megapolitan
Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Megapolitan
Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com