Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gebyar Vaksin Covid-19 Pelajar di Depok, Ternyata Banyak Murid Sudah Vaksinasi Mandiri

Kompas.com - 07/09/2021, 15:13 WIB
Vitorio Mantalean,
Irfan Maullana

Tim Redaksi


DEPOK, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Depok kini tengah menggelar gebyar vaksinasi Covid-19 khusus pelajar.

Targetnya, 22.000-25.000 pelajar menerima vaksin Covid-19 sampai 10 September 2021 mendatang dalam program ini.

Meskipun demikian, ternyata target tersebut menyimpan masalah. Data 22.000-25.000 pelajar yang diproyeksikan menerima vaksin Covid-19 hingga Jumat nanti ternyata belum "dibersihkan".

Di SMPN 8 Kota Depok, misalnya. Hari ini, sekolah tersebut dijadikan lokasi penyuntikan vaksin Covid-19 untuk 5.000 pelajar.

Baca juga: Vaksinasi Pelajar di Puspemkot Tangerang Membeludak, Antrean Mengular 240 Meter

Jumlah petugas screening dan vaksinator pun sudah disiapkan untuk 5.000 pelajar, dengan kemampuan menyuntik yang diklaim mencapai 800 orang dalam sejam.

"Jadi setelah dipersiapkan kurang lebih satu minggu, dari 5.000 ternyata data yang masuk hanya 1.500," ujar Raden Panji Nurjaman, Wakil Kepala SMPN 8 Kota Depok Bidang Sarana dan Prasarana, ketika ditemui pada Selasa (7/9/2021).

"Kenapa? Karena setelah diverifikasi, anak-anak kita sudah banyak yang vaksin, jadi vaksin mandiri di luar, seperti itu," ia menambahkan.

Baca juga: Orangtua Tak Izinkan Sekolah Tatap Muka, Pelajar di Depok Boleh PJJ

Eks Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok, Mohammad Thamrin, juga mengungkapkan masalah senada.

Thamrin yang per hari ini ditunjuk sebagai Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Depok yang baru efektif pekan itu mengakui bahwa data yang ada saat ini belum "bersih".

"Perlu di-clearance lagi. Input data itu kan di awal, begitu diinput ternyata anak ini ada yang belum 12 tahun, ada yang penyintas Covid-19, ada juga yang orangtuanya masih (ber-KTP) DKI Jakarta," ujar Thamrin ketika ditemui pada Selasa siang.

"Anak-anak kemarin daftar, sudah daftar di sekolah kita tunggu ternyata tidak datang. Ada yang datang ternyata NIK-nya bukan Depok," lanjutnya.

Thamrin berharap agar masing-masing sekolah yang bertugas mendata murid-muridnya yang akan ikut gebyar vaksinasi untuk membersihkan dulu data itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Megapolitan
Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Megapolitan
Kemiskinan dan Beban Generasi 'Sandwich' di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Kemiskinan dan Beban Generasi "Sandwich" di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Megapolitan
Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon 'Debt Collector'

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon "Debt Collector"

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

Megapolitan
Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Megapolitan
Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Megapolitan
Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com