Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disdik DKI: 6 Sekolah yang Gelar PTM Ditutup karena Ada Temuan Kasus Covid-19

Kompas.com - 23/09/2021, 16:52 WIB
Singgih Wiryono,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Bagian Humas Dinas Pendidikan DKI Jakarta Taga Rajda Gah mengatakan, enam sekolah yang melakukan pembelajaran tatap muka (PTM) ditutup karena adanya temuan kasus Covid-19.

Selain enam sekolah yang ditutup karena kasus Covid-19, terdapat satu sekolah lainnya yang ditutup karena pelanggaran protokol kesehatan.

"Setelah kami evaluasi, per 22 September itu memang ada tujuh sekolah yang diberlakukan penutupan sementara, enam di antaranya karena ditemukan kasus positif," ujar Taga saat dihubungi melalui telepon, Kamis (23/9/2021).

Baca juga: Disdik DKI Kaget Dapat Kabar Ada 25 Klaster Covid-19 pada Sekolah Tatap Muka di Jakarta

Taga mengatakan, dari enam sekolah yang ditemukan kasus positif Covid-19, dilakukan tracing dan ditemukan hanya satu sekolah yang dinyatakan sebagai klaster pembelajaran tatap muka.

"Ada satu sekolah SD yang terdapat penularan pada satu orang (dua kasus di satu sekolah) yaitu SD Klender 03," tutur Taga.

Taga menjabarkan, di SD Klender 03 terjadi klaster dengan dua kasus positif Covid-19.

Kasus lain terjadi di SMK 66 Jakarta, yakni seorang guru positif Covid-19, kemungkinan tertular dari rumah.

Baca juga: Saat Sekolah di Jakarta Disebut Jadi Tempat Penularan Covid-19, Ada 25 Klaster PTM

Kasus ketiga ditemukan di SD Pondok Ranggon 02, yakni seorang siswa diduga terpapar di rumah.

Kasus keempat di SMP PGRI 20, seorang guru positif diduga terpapar di luar sekolah.

"Kemudian SMA 25, satu orang guru positif; dan SMA 20, satu siswa positif. SD Jagakarsa 05 ditutup karena pelanggaran prokes," ujar Taga.

Dia mengatakan, data kasus tersebut merupakan hasil evaluasi dan sudah dijalankan upaya tracing oleh Dinas Kesehatan DKI Jakarta.

Baca juga: Pemprov DKI Tak Lanjutkan Penyaluran Bansos Tunai

Terkait data Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) soal 25 klaster Covid-19 PTM di Jakarta, Taga mengatakan, pihaknya sudah melakukan evaluasi dan tidak ditemukan data seperti yang dirilis Kemendikbud.

"Jadi kalau yang 25 (klaster) itu silakan konfirmasi ke Kemendikbud, jadi kami tidak pernah merilis itu," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com