Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tidak Ada Laporan Temuan Klaster Covid-19 dari PTM di Jakarta Pusat Wilayah 2

Kompas.com - 23/09/2021, 19:59 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Suku Dinas Pendidikan II Jakarta Pusat Uripasih menegaskan bahwa di Wilayah 2 tidak ada laporan berkait munculnya klaster Covid-19 yang terbentuk selama proses pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas.

"Belum ada laporan terkait adanya temuan kasus Covid-19. Kalau ada pasti sudah dilaporkan, karena kami menerjunkan petugas dan pengawas juga untuk memantau pelaksanaan PTM terbatas," ungkap Uripasih saat dihubungi, Kamis (23/9/2021).

Namun, seandainya nanti ditemukan kasus Covid-19, maka Suku Dinas Pendidikan II Jakarta Pusat akan menutup sekolah tersebut selama tiga hari.

Baca juga: Disdik DKI Baru Temukan 1 Klaster Covid-19 di Pembelajaran Tatap Muka

"Jika terbukti ditemukan kasus di lingkungan sekolah, maka akan kami tutup selama tiga hari, dan kami lakukan tracing dibantu puskesmas setempat, " ujar dia.

"Nanti akan dilacak dari mana asal paparannya apakah dari lingkungan keluarga atau bagaimana," lanjut dia.

Uripasih menyebut pihaknya sudah mempersiapkan berbagai kemungkinan untuk merespons jika ditemukan kasus Covid-19, sehingga tidak berkembang menjadi klaster Covid-19 di sekolah.

Baca juga: Soal 25 Klaster Covid-19 akibat PTM di Jakarta, Pimpinan DPRD DKI: Tak Perlu Panik Berlebihan

Sementara itu, untuk mengantisipasi munculnya kasus Covid-19 pada anggota pendidikan, baik itu siswa, guru, maupun pegawai sekolah, pihaknya mengaku akam memperketat protokol kesehatan selama PTM.

"Protokol kesehatan itu harus diperketat. Jangan sampai ada yang melepas masker, harus rajin cuci tangan dan menjaga jarak. Kami juga tidak memberlakukan jam istirahat dan diatur sedemikian rupa sistem agar anak-anak bisa segera pulang ke rumah setelah sekolah, " kata dia.

Sebelumnya, Kepala Bagian Humas Dinas Pendidikan DKI Jakarta Taga Rajda Gah menyatakan, terdapat enam sekolah yang melangsungkan PTM terbatas tetapi terpaksa ditutup karena ditemukan kasus Covid-19.

Selain itu juga ada satu sekolah tambahan yang ditutup karena pelanggaran protokol kesehatan.

"Setelah kita evaluasi per 22 September itu memang ada tujuh sekolah yang diberlakukan penutupan sementara, enam di antaranya karena ditemukan kasus positif," ujar Taga kepada Kompas.com, Kamis (23/9/2021).

Taga mengatakan, upaya tracing dilakukan di enam sekolah yang ditemukan kasus positif Covid-19. Hasilnya, kata dia, hanya ada satu sekolah yang dinyatakan sebagai klaster pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas, yaitu SD Klender 03.

Adapun kasus lain terjadi di SMK 66 Jakarta, yakni satu orang guru terpapar Covid-19 yang diduga tertular dari rumah. Kemudian SDN Pondok Ranggon 02 dengan satu siswa yang diduga terpapar di rumah; serta SMP PGRI 20 dengan seorang guru diduga terpapar di luar sekolah.

Selain itu, di wilayah Jakarta Pusat Wilayah 1 terdapat SMA 25 dengan satu orang guru positif, dan SMA 20 dengan satu siswa positif.

Selain it SD Jakarta 05 ditutup karena pelanggaran prokes.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com