Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wajah Baru TIM Terinspirasi Lirik Lagu "Rayuan Pulau Kelapa"

Kompas.com - 28/09/2021, 16:34 WIB
Ihsanuddin,
Jessi Carina

Tim Redaksi

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com - Arsitek Andra Matin mengungkapkan, wajah baru pada salah satu desain bangunan revitalisasi Taman Ismail Marzuki (TIM) terinspirasi dari lirik lagu "Rayuan Pulau Kelapa" karya Ismail Marzuki (1914-1958).

"Bangunan ini memang cocoknya hanya di TIM. Inspirasinya dari lagu ciptaan Ismail Marzuki, ditransfer ke bentuk tinggi rendah not balok," kata Andra di Jakarta, Selasa, seperti dilansir Antara.

Andra menuturkan, salah satu bangunan baru dengan rancangan unik di TIM yakni perpustakaan dan Wisma Seni atau disebut Gedung Panjang.

Baca juga: Menanti Hasil Bersolek Taman Ismail Marzuki

Beberapa bait lirik lagu "Rayuan Pulau Kelapa" yang menjadi inspirasi terbentuknya bangunan Gedung Panjang TIM yakni “Tanah Airku Indonesia. Negeri elok amat kucinta. Tanah tumpah darahku yang mulia, yang kupuja sepanjang masa. Tanah Airku aman dan makmur, Pulau Kelapa yang amat subur".

Andra mengatakan, kata-kata pada syair lagu itu menyiratkan pada simbol dan rakyat harus mencintai negara.

“(Liriknya) benar-benar terasa bahwa kita harus mencintai negara kita. Tiga not digabung jadi satu fasad. Fasadnya disusun secara acak," tutur Andra.

Sebagai gambaran, bangunan yang dikenal sebagai Gedung Panjang itu terlihat memanjang di lahan yang dulu jadi pusat kuliner di TIM.

Bagian gedung 14 lantai itu terlihat berundak-undak dari kejauhan, tidak rata seperti bangunan tinggi konvensional dan juga terdapat pula elemen motif tumpal dari batik Betawi pada bangunan.

Baca juga: Anies: Layanan Jantung Terpadu RSUD Tarakan Bikin Warga Jakarta Beruntung

Selain sebagai estetika, menurut Andra, hal itu bertujuan untuk mereduksi sinar matahari ke area perpustakaan sehingga menjadi lebih sejuk.

Fasilitas di Gedung Panjang terdiri dari Galeri Seni, Perpustakaan Umum, Pusat Dokumentasi Sastra HB Jassin, Kantor Dewan Kesenian Jakarta (DKJ), serta Ruang Diskusi Komite Seni dan Wisma Seni.

Gedung Panjang TIM ini masuk tahap satu revitalisasi TIM yang hingga pekan ke-111 progres realisasi bangunan ini mencapai 98,20 persen.

Sedangkan Gedung Parkir Panjang dan Masjid Amir Hamzah telah mencapai 100 persen sehingga secara keseluruhan realisasi pembangunan revitalisasi TIM tahap satu mencapai 98,70 persen.

Untuk tahap kedua revitalisasi TIM, realisasi pengerjaan mencapai 32,40 persen hingga memasuki pekan ke-30 dengan rincian Planetarium dan Pusat Pelatihan sebesar 27,53 persen, Graha Bhakti Budaya (40,87 persen), Teater Halaman (24,60 persen), dan Gallery Annex progresnya (78,38 persen).

Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan Jakpro Nadia Diposanjoyo mengajak masyarakat, khususnya warga Jakarta, memanfaatkan TIM sebagai ruang ketiga untuk mengembangkan kreativitas dan mengekspresikan talenta seni maupun budaya.

Terlebih lagi, TIM dibangun dengan konsep mixed-use building yang unik karena mengakomodasi kebutuhan seni, budaya, dan edukasi.

Karenanya, TIM akan menjadi wadah creative hub industry yang mengakomodasi kebutuhan zaman yang berkontribusi terhadap peningkatan peluang ekonomi kreatif di Tanah Air.

"TIM hadir untuk menjawab tantangan dan peluang ekonomi kreatif di Tanah Air," ujar Nadia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai 'Kompori' Tegar untuk Memukul

Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai "Kompori" Tegar untuk Memukul

Megapolitan
Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Megapolitan
Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Megapolitan
Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Megapolitan
PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

Megapolitan
Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok: Jangan Hanya Jadi Kota Besar, tapi Penduduknya Tidak Kenyang

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok: Jangan Hanya Jadi Kota Besar, tapi Penduduknya Tidak Kenyang

Megapolitan
Jukir Minimarket: Kalau Dikasih Pekerjaan, Penginnya Gaji Setara UMR Jakarta

Jukir Minimarket: Kalau Dikasih Pekerjaan, Penginnya Gaji Setara UMR Jakarta

Megapolitan
Bakal Dikasih Pekerjaan oleh Pemprov DKI, Jukir Minimarket: Mau Banget, Siapa Sih yang Pengin 'Nganggur'

Bakal Dikasih Pekerjaan oleh Pemprov DKI, Jukir Minimarket: Mau Banget, Siapa Sih yang Pengin "Nganggur"

Megapolitan
Bayang-bayang Kriminalitas di Balik Upaya Pemprov DKI atasi Jukir Minimarket

Bayang-bayang Kriminalitas di Balik Upaya Pemprov DKI atasi Jukir Minimarket

Megapolitan
Kala Wacana Heru Budi Beri Pekerjaan Eks Jukir Minimarket Terbentur Anggaran yang Tak Dimiliki DPRD...

Kala Wacana Heru Budi Beri Pekerjaan Eks Jukir Minimarket Terbentur Anggaran yang Tak Dimiliki DPRD...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com