Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Jaksel Pasang Target Kurangi 300 Ton Sampah Per Hari lewat Bank Sampah

Kompas.com - 29/09/2021, 19:28 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Selatan (Jaksel) berupaya mengurangi produksi sampah. Kira-kira 300 ton sampah ditargetkan bisa berkurang setiap hari.

Pelaksana tugas (Plt) Wali Kota Jakarta Selatan Isnawa Adji mengatakan, Jakarta Selatan memproduksi sampah sebanyak 1.500 ton per hari.

Sekitar 60 persen dari total sampah yang dihasilkan merupakan sampah organik yang masih bisa didaur ulang.

"Di Jakarta Selatan itu sampahnya ada 1.500 ton per hari, sekitar 50-60 persen itu sampah organik. Na ada 40 persen yang masih sampah anorganik," kata Isnawa di Jakarta, Rabu (29/9/2021).

Baca juga: Ada 6 TPS Ilegal di Kota Tangerang, Walhi Sebut Pemkot Tak Punya Manajemen Kelola Sampah

Ia mengakui, target pengurangan sampah di Jakarta Selatan tak bisa dilakukan sendiri. Isnawa menyebutkan, perlu kolaborasi untuk mencapai target yang ditetapkan.

“Target itu harus dikeroyok bersama melalui upaya pengurangan sampah dari sumber. Upayanya ya bikin dan gerakan bank sampah. Menabung dengan sampah, buat eco enzim, maggot, tidak pakai kantong kresek, bawa tumbler, buat kompos dan lain-lain,” ujar Isnawa.

Isnawa mengatakan, pihaknya telah menggalakkan sejumlah program, salah satunya “Ayo Menabung Melalui Bank Sampah”.

Baca juga: Ada 6 TPS Liar di Kota Tangerang, Ini Ancamannya bagi Kesehatan dan Lingkungan

Isnawa juga mengajak warga untuk menggiatkan pengelolaan sampah melalui eco enzime sebagai alternatif menekan produksi sampah organik dari rumah tangga.

"Masih ada potensinya besar sekali per hari itu dari 1.500 mungkin sekitar 600 tonnya sampah anorganik jadi peluangnya masih besar sekali, yang potensi-potensi besar kita kelola dengan sampah ini," kata Isnawa.

Upaya yang dilakukan demi mengurangi sampah yang dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bantargebang.

Isnawa menyebutkan, bank sampah juga bisa menambah penghasilan rumah tangga.

"Yang pasti manajemennya perlu proses edukasi pelatihan-pelatihan tentang manajemen pengelolaan bank sampah karena sosialisasinya belum terlalu masif sampai masyarakat," kata dia.

Isnawa optimistis akan semakin banyak masyarakat ikut gerakan bank sampah, maka upaya pengurangan produksi sampah dapat tercapai.

"Saya yakin upaya mengejar target pengurangan sampah 300 ton per hari akan tercapai. Kita sudah ajak pihak swasta seperti misal pemilahan sampah," ujar Isnawa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com