Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Bahaya yang Mengintai akibat Pencemaran Kandungan Parasetamol di Teluk Jakarta

Kompas.com - 01/10/2021, 19:25 WIB
Singgih Wiryono,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Pusat Penelitian Oseanografi LIPI Zainal Arifin menyatakan, terdapat sejumlah dampak buruk yang disebabkan pencemaran kandungan parasetamol di Teluk Jakarta.

Konsep dasar sebuah obat, kata Zainal, adalah racun yang masuk ke tubuh sesuai dengan dosis untuk menyembuhkan penyakit tertentu.

"Semua obat itu racun kalau kita menggunakan berlebih. (Itulah) mengapa dokter selalu memberi dosis (misalnya) diminum dua kali sehari, karena ada indikasi. Artinya sama saja, semua obat tidak jauh berbeda," kata Zainal saat dihubungi melalui telepon, Jumat (1/10/2021).

Baca juga: Limbah di Teluk Jakarta Mengandung Parasetamol, Pemprov DKI Telusuri Sumber Pencemarannya

Namun, Zainal enggan menyebut Teluk Jakarta yang memiliki kandungan parasetamol beracun. Dia menyebut, saat ini kandungan parasetamol yang ditemukan tidak berada di taraf bisa membahayakan orang lain.

"Artinya ini kan belum sampai menyebabkan keracunan atau kematian, karena ini kan konsentrasinya nano gram per liter," kata dia.

Meski tidak memberi dampak langsung kepada manusia, Zainal mengatakan, kandungan parasetamol di Teluk Jakarta bisa berdampak pada ekosistem hewan yang hidup di daerah tersebut.

Baca juga: Dua Kemungkinan Asal Kandungan Parasetamol di Teluk Jakarta

"Konsentrasi sangat ini (kecil) tapi memberi dampak bukan ke manusia saja, tapi ke hewan yang ada di sana. Melindungi hak hewan yang (memiliki manfaat) penting bagi kelangsungan hidup kita juga," ujar Zainal.

Penelitian tentang kandungan parasetamol di Teluk Jakarta ini juga diharapkan bisa membuka mata Pemprov DKI untuk memperhatikan sistem pengelolaan air limbah.

Baik pengelolaan air limbah industri maupun pengelolaan air limbah rumah tangga dan pemukiman padat penduduk.

"Kalau pengolahan air limbahnya buruk yang pertama akan diserang adalah biota-biota di sungai," ujar dia.

Sebelumnya, Ditemukan kandungan parasetamol di sebagian air laut di teluk Jakarta.

Temuan ini dimuat dalam buletin polusi laut yang diterbitkan oleh sciencedirect.com dengan judul "Konsentrasi Tinggi Parasetamol Dalam Limbah yang Mendominasi Perairan Teluk Jakarta, Indonesia".

Dalam Buletin Polusi Laut disebutkan kandungan konsentrasi tinggi parasetamol terdeteksi di Angke dengan kadar 610 ng/L dan Ancol 420 ng/L.

Disebut temuan zat parasetamol di laut merupakan temuan pertama kali di laut Indonesia yang dihasilkan dalam studi Buletin Polusi Laut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com