Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Pelaku Tawuran Hindari Aparat, Polisi Disebut "Angin Ribut"

Kompas.com - 01/10/2021, 20:39 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tawuran di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, bukan hal baru. Kapolsek Tebet Kompol Alexander Yuriko Hadi mengatakan, tawuran biasanya diawali dengan saling tantang di media sosial Instagram.

Alex menyebutkan, pihaknya menemukan kode-kode yang biasa digunakan saat tawuran. Kode-kode itu digunakan untuk menghindari aparat saat akan tawuran.

“Mereka juga bahkan di Instagram-nya ada istilah-istilah kode tertentu seperti 'awas angin ribut', artinya pihak kepolisian sedang patroli,” ujar Alex di Mapolsek Tebet, Jumat (1/10/2021).

Baca juga: Polisi Selidiki Praktik Jual Beli Senjata Tajam untuk Tawuran di Instagram

Selain itu, ada juga kode untuk menghindari anggota Satpol PP. Istilah yang dimaksud yaitu “awas air bah banjir”.

“Mereka aktifkan mode privasinya pada saat mau menantang kelompok lain. Bahasanya seperti ini ‘Paketnya di-pending dulu’ mungkin karena unit Polsek Tebet sedang patroli,” tambah Alex.

Sebelumnya, Reskrim Polsek Tebet menangkap belasan ornag yang terlibat tawuran di kawasan Tebet.

Polisi menyita 11 senjata tajam yang digunakan untuk tawuran. Selain itu, polisi menyita stik golf dan anak panah.

Baca juga: Ungkap Rencana Tawuran di Tebet, Polisi Temukan Kamar Remaja yang Jadi Gudang Senjata Tajam

Alex mengatakan, pihaknya tak menemukan motif tawuran di Manggarai. Tak ada motif ekonomi atau ketersinggungan.

“Tidak ada motif ekonomi misalnya karena pekerjaannya direbut, tidak ada motif ketersinggungan saling ejek tidak ada, yang ada hanyalah saling tantang, hei kamu berani enggak,” kata Alex.

Alex menyebutkan, aksi saling tantang tersebut dilakukan lewat media sosial. Dari aksi saling tantang di media sosial, tawuran pun terjadi.

“Yang terutama pada akhir pekan sering melakukan tawuran, mereka berkomunikasi atau saling tantang menantang dengan memanfaatkan media sosial yang ada, yakni Instagram,” tambah Alex.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com