Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ombudsman Minta Pemkot Tangerang Transparan soal Murid yang Positif Covid-19

Kompas.com - 04/10/2021, 10:18 WIB
Muhammad Naufal,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Ombudsman perwakilan Banten mendorong Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang transparan terkait jumlah murid SMP yang terpapar Covid-19.

Pemkot melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang sebelumnya menemukan 25 murid SMP, satu guru, dan satu staf tata usaha (TU) positif Covid-19.

Data tersebut disampaikan pada 30 September, berdasar tes yang dilakukan terhadap 1.000 orang di SMP yang mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM) pada 27-28 September 2021.

"Pemkot, Dinkes, dan Dinas Pendidikan Kota Tangerang harus transparan terkait jumlah murid, guru, atau staf SMP yang positif Covid-19," papar Ketua Ombudsman perwakilan Banten Dedy Irsan melalui keterangannya, Senin (4/10/2021).

Baca juga: Fakta 25 Murid Positif Covid-19 di Kota Tangerang: Mayoritas OTG hingga 15 SMP Setop PTM

"(Transparansi) untuk memudahkan upaya dan langkah antisipasi. Selanjutnya, yang dianggap penting, untuk meminimalisir terjadinya penularan," sambung dia.

Di satu sisi, Dedy juga meminta agar Pemkot Tangerang mengevaluasi penerapan PTM yang sedang dijalani seratusan SMP di Kota Tangerang lantaran ada temuan kasus Covid-19 itu.

Dia menyadari bahwa Pemkot Tangerang belum mengetahui secara detail dari mana 27 orang tersebut terpapar Covid-19.

Namun, temuan kasus itu tetap harus menjadi perhatian serius bagi Pemkot Tangerang.

"Ini harus menjadi perhatian serius (bagi) Pemkot Tangerang untuk melakukan evaluasi agar siswa yang terpapar Covid-19 jumlahnya tidak semakin banyak, perlu ditelusuri secara seksama," urai Dedy.

Baca juga: 2 Siswa dan 2 Guru Positif Covid-19, SMPN 2 Tangerang Kembali Gelar Belajar Daring

Menurut dia, salah satu cara untuk mencegah penularan Covid-19 adalah tidak menggelar PTM di SMP yang berada di zona oranye atau merah penyebaran Covid-19.

Selain itu, pihak SMP juga harus mendapat izin dari orangtua siswa, mengizinkan murid tidak mengikuti PTM jika belum diizinkan orangtuanya, dan skema pembelajaran jarak jauh (PJJ) masih diterapkan.

Dedy menegaskan bahwa jangan sampai ada lonjakan kasus Covid-19 karena penyelenggaraan PTM.

"Jangan sampai gara-gara PTM angka penularan Covid-19 menjadi naik kembali," imbaunya.

Sebelumnya, total 27 orang itu positif Covid-19 berdasar hasil tes PCR yang dilakukan Dinkes Kota Tangerang di 15 SMP negeri dan swasta.

Dinkes Kota Tangerang menduga ke-27 orang itu tertular di kediaman masing-masing.

Karena tergolong sebagai OTG, mereka menjalani isolasi mandiri.

Kemudian, pada Jumat (1/10/2021), setidaknya ada dua murid dan dua guru di SMPN 2 Tangerang yang juga terpapar Covid-19.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com