Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UPDATE: 3.039 Sekolah di Jakarta Gelar Belajar Tatap Muka

Kompas.com - 08/10/2021, 12:15 WIB
Singgih Wiryono,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Bidang Humas Dinas Pendidikan DKI Jakarta Taga Radja Gah mengatakan, sekolah yang menggelar proses pembelajaran tatap muka ditambah menjadi 3.039 sekolah.

"Iya (ditambah) 3.039 per 4 Oktober kemarin," ujar Taga saat dihubungi melalui telepon, Jumat (8/10/2021).

Taga mengatakan, jumlah sekolah yang menggelar belajar tatap muka tersebut merupakan penambahan tahap ketiga oleh Disdik DKI.

Sebelumnya sekolah yang melakukan pembelajaran tatap muka hanya di angka 610 per 30 Agustus 2021, kemudian ditambah 899 sekolah per 28 September menjadi 1.509.

Penambahan tahap ketiga ada 1.530 sekolah yang ikut bergabung belajar tatap muka. Sehingga total keseluruhan mencapai 3.039 sekolah.

Baca juga: Ada 69 Kasus Covid-19 di Sekolah, Dindik Kota Tengerang Klaim Tak Orangtua Minta Hentikan PTM

Penambahan sekolah, kata Taga, akan dilakukan secara simultan. Ketika belajar tatap muka berlangsung di sekolah yang sudah lolos asesmen, sekolah yang belum buka akan mengikuti asesmen.

Sehingga setiap minggu ada penambahan sekolah yang akan mengikuti proses belajar tatap muka.

"Nanti 11 Oktober rencananya bisa sampai 6.000, terakhir 25 Oktober bisa 10.677 sekolah," tutur Taga.

Target akhir tahun seluruh sekolah di DKI Jakarta bisa melaksanakan pembelajaran tatap muka terbatas dengan protokol kesehatan yang ketat.

"Jadi secara simultan ketika PTM (pembelajaran tatap muka) berlangsung, sekolah yang belum PTM ikut pelatihan atau asesmen, jadi harapan kita akhir tahun ini bisa PTM semua," ucap Taga.

Wakil Presiden Ma'ruf Amin sebelumnya meminta pelaksanaan PTM terbatas dilakukan dengan hati-hati agar dapat menghindari penularan Covid-19, terlebih menimbulkan klaster.

Baca juga: Anies: Nol Pemakaman dengan Protokol Covid-19 Dalam 24 Jam Terakhir

Pasalnya, berdasarkan evaluasi selama pelaksanaan PTM terbatas, saat ini di sekolah-sekolah pada wilayah PPKM level 1-3 ditemukan kasus Covid-19.

“Pelaksanaan PTM harus dilakukan secara hati-hati dan selalu mengutamakan kesehatan peserta didik dari penularan Covid-19,” ujar Ma'ruf saat memimpin Rapat Terbatas tentang Evaluasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) secara virtual di Jakarta, Senin (4/10/2021), dikutip dari siaran pers.

Ma'ruf meminta Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Menteri Agama, dan Menteri Kesehatan terus mengawal pelaksanaan PTM terbatas itu secara terpadu dan komprehensif.

Baca juga: Formula E Gagal Diadakan di Monas, PSI Sentil Anies: Padahal Sudah Tebang Pohon dan Rusak Jalan

Termasuk menyiapkan skema terbaik apabila ditemukan kasus Covid-19 di sekolah tersebut.

Lebih lanjut, Ma'ruf juga berpesan agar dalam penanganan Covid-19 penguatan testing, tracing, treatment (3T) terus dilakukan.

Kemudian percepatan vaksinasi Covid-19 dan penerapan protokol kesehatan 3M (memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak) harus terus dioptimalkan.

"Diharapkan akan mampu memberikan dampak yang signifikan terhadap pengendalian pandemi Covid-19 di Indonesia," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com