Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selidiki Tewasnya 5 Korban di Gorong-gorong Cipondoh, Polisi Periksa 10 Orang dari PT Telkom Indonesia

Kompas.com - 10/10/2021, 15:33 WIB
Muhammad Naufal,
Nursita Sari

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Kepolisian telah memeriksa 10 orang dari PT Telkom Indonesia berkait tewasnya lima orang di gorong-gorong yang terletak di Jalan Taman Royal, Cipondoh, Kota Tangerang, hingga Minggu (10/10/2021).

Sebagaimana diketahui, tiga dari lima korban tersebut merupakan mitra kerja dari PT Telkom Akses, anak perusahan PT Telkom Indonesia.

"Yang dari pihak Telkom, sampai saat ini sudah kurang lebih 10 orang yang dimintai keterangan," kata Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Deonijiu de Fatima kepada awak media, Minggu.

Adapun pemeriksaan terhadap 10 orang dari PT Telkom Indonesia itu untuk menyelidiki orang yang bertanggung jawab atas kematian tiga mitra kerja PT Telkom Akses serta dua orang lainnya.

Baca juga: Polisi Cari Surat Perjanjian Kerja 3 Korban Tewas di Gorong-gorong Cipondoh

Kepolisian, kata Deonijiu, juga meminta keterangan beberapa pihak selain PT Telkom Indonesia.

Sejumlah pihak lain yang dimintai keterangan adalah masyarakat yang berada di sekitar lokasi kejadian hingga keluarga masing-masing korban.

Dalam kesempatan itu, Deonijiu belum mengungkapkan total orang yang telah diperiksa.

Dia mengatakan, pihaknya masih mengumpulkan hasil pemeriksaan terhadap orang-orang yang diperiksa.

"Yang dimintai keterangan juga masyarakat setempat, kemudian dari pihak keluarga korban. Sampai saat ini masih dikumpulkan oleh penyidik," kata dia.

Baca juga: Setelah Diotopsi, 5 Korban Tewas di Gorong-gorong Cipondoh Diserahkan ke Keluarga

Deonijiu sebelumnya mengungkapkan, pihaknya masih memeriksa apakah tiga dari lima korban itu memiliki surat perjanjian kerja (SPK) dengan PT Telkom Indonesia.

Pencarian SPK, kata dia, juga untuk menyelidiki pihak yang bertanggung jawab atas kematian mereka.

Selain mencari SPK, kepolisian juga tengah menyelidiki pihak yang mempekerjakan ketiga korban.

Kemudian, polisi juga sedang menyelidiki apakah pihak vendor yang mempekerjakan ketiga korban melakukan pengawasan atau tidak saat tiga orang itu bekerja.

Baca juga: Sederet Fakta Baru Kasus Kematian 5 Orang di Gorong-gorong Cipondoh Tangerang

Adapun kelima orang itu tewas dan ditemukan di gorong-gorong tersebut pada Kamis (7/10/2021).

Kelimanya diduga tewas setelah menghirup gas alam beracun di gorong-gorong.

Untuk menyelidiki penyebab kematian, Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri dikerahkan ke lokasi kejadian pada Jumat (8/10/2021).

Hasil penyelidikan sementara, ditemukan gas yang berbahaya di gorong-gorong itu.

Meski demikian, Puslabfor belum mengetahui konsentrasi dan jenis gas berbahaya tersebut. Puslabfor akan melanjutkan pemeriksaan gas berbahaya itu di laboratorium.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com