Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir di Larangan Utara, Warga Tutupi Pagar dengan Kayu dan Lilin agar Air Tak Masuk Rumah

Kompas.com - 11/10/2021, 22:14 WIB
Muhammad Naufal,
Nursita Sari

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Banjir setinggi paha orang dewasa muncul di RT 001 RW 001 Larangan Utara, Kecamatan Larangan, Kota Tangerang, Senin (11/10/2021).

Warga setempat, AR, harus menutup pagar rumahnya dengan bilahan kayu agar air tidak masuk ke rumahnya.

Tak hanya itu, bilahan kayu tersebut ditempeli lilin agar genangan tidak merembes.

"Kalau enggak saya kasih palangan kayu, sudah pasti genangannya masuk ke rumah. Minimal kalau masuk, (genangannya) semata kaki atau setengah betis," kata AR saat dihubungi, Senin.

Baca juga: Hujan Deras, 2 Titik di Larangan Utara Tangerang Terendam Banjir

Dia mengakui bahwa pemasangan kayu ditempeli lilin merepotkan. Setelah banjir surut, AR harus membongkar kayu-kayu tersebut.

Namun, dia lebih memilih kerepotan membongkar kayu daripada air masuk ke rumahnya.

"Pastinya repot, tapi daripada kebanjiran, lumpur, sampah, masuk rumah, lebih repot lagi bebenahnya. Jadi mending bongkar pasang papan dan lilin saja," paparnya.

AR mengaku selalu menyiapkan kayu dan lilin saat hujan mengguyur permukiman tersebut selama setengah jam.

Pasalnya, saat hujan sudah terjadi selama lebih dari satu jam, dapat dipastikan bahwa lingkungan itu banjir.

Baca juga: Mahasiswa Unpam Bentrok karena Ada Kelompok yang Tak Mau Ikut Demo di Depan Gedung DPR/MPR

"Tiap hujan lebih dari satu jam sudah pasti banjir. Seminggu sekali itu minimal pasti ada banjir minimal sebetis," tutur dia.

AR menambahkan, jika hujan terjadi pada malam hari, warga sekitar memilih untuk tidak beristirahat. Mereka khawatir bakal muncul genangan dan masuk ke kediaman mereka.

Oleh karena itu, AR berharap bahwa pemerintah setempat dapat mengeruk drainase di wilayah itu lebih rutin lagi.

Menurut dia, jika pengerukan dapat dilakukan lebih intensif lagi, genangan air tak akan muncul lagi.

"Lebih benar-benar dibersihkan gotnya secara berkala. Enggak cuma sekian bulan, sekian tahun, sekali. Itungannya saja, got yang dibersihkan tiga bulan sekali, udah kotor lagi, numpuk sampah lagi," urai AR.

Baca juga: 36 Mobil Terbengkalai di Kantor Dishub Kota Tangerang Bakal Dilelang

Diberitakan sebelumnya, genangan tak hanya muncul di satu titik.

Genangan juga muncul di RT 003 RW 001 Larangan Utara pada Senin malam ini.

Genangan di lokasi tersebut mencapai mata kaki orang dewasa.

Menurut pengakuan warga setempat berinisial CA, genangan di sana sudah bersangsur surut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com