Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selama Oktober, Imigrasi Tolak 57 WNA yang Masuk Indonesia Lewat Bandara Soekarno-Hatta

Kompas.com - 12/10/2021, 20:28 WIB
Muhammad Naufal,
Jessi Carina

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Imigrasi menolak kedatangan 57 warga negara asing (WNA) yang masuk Indonesia melalui Bandara Soekarno-Hatta, Kota Tangerang, selama bulan Oktober 2021.

Kepala Kantor Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta Romi Yudianto menyatakan, puluhan WNA itu ditolak memasuki Indonesia lantaran dokumen perjalanan yang dibawa tidak sesuai dengan tujuan asli mereka.

"Di Oktober ini, ada kurang lebih 57 (WNA). Rata-rata dari Bangladesh, Sri Lanka, dan Pakistan," ungkapnya pada awak media, Selasa (12/10/2021).

"(Alasan penolakan) Karena tidak sesuai dengan apa peruntukan tujuannya di sini. Jadi tujuan yang enggak jelas, kita tolak," sambung dia.

Baca juga: 36 Mobil Aset Pemkot Tangerang Terbengkalai dan Tak Kunjung Dilelang, Ini Penyebabnya

Romi menyebut, dari 57 orang asing itu, pihaknya terakhir kali menolak masuk 12 warga negara (WN) dari Sri Lanka, pada 5 Oktober 2021.

Mereka tiba di Bandara Soekarno-Hatta menggunakan Sri Lanka Airlines UL-1364 dari Kolombo, Sri Lanka.

Sebanyak 12 WN Sri Lanka itu ditolak masuk juga karena tujuan yang tidak sesuai dokumen perjalanan mereka.

"Mereka tidak menggunakan dokumen sebagai pekerja anak buah kapal (ABK). Padahal pengakuan mereka, mereka hendak bekerja sebagai ABK di Batam," urai Romi.

Baca juga: 215 Orang yang Ikut PTM di SMP Kota Tangerang Dites Covid-19, Hasilnya Semua Negatif

Romi menuturkan, para WN Sri Lanka itu berusia 25-35 tahun.

Usai kedatangannya ditolak, mereka langsung dipulangkan ke negara asalnya.

Adapun pembiayaan atas pemulangan itu ditanggung oleh maskapai yang mengangkut mereka.

"Kalau soal pembiayaan itu ditanggung dari pengangkutnya (maskapai)," sebut dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com