Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Tuntutan Aliansi BEM terhadap Pemkab Tangerang dalam Demo yang Berujung Ricuh

Kompas.com - 13/10/2021, 19:22 WIB
Muhammad Naufal,
Nursita Sari

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - FA, seorang mahasiswa UIN Maulana Hasanudin, dibanting polisi saat aksi demo di Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, pada Rabu (13/10/2021).

FA yang tergabung dalam Aliansi BEM se-Kabupaten Tangerang, Rabu pagi, melakukan aksi demo bertepatan dengan hari ulang tahun (HUT) ke-389 Kabupaten Tangerang.

Perwakilan Aliansi BEM se-Kabupaten Tangerang Gilang Purnama menuturkan sejumlah tuntutan yang dilayangkan ke Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang saat melakukan demo. Setidaknya ada tiga hal yang dituntut oleh mereka.

"Pertama terkait LH (lingkungan hidup), ada beberapa dampak-dampak lingkungan hidup yang diakibatkan dari limbah perusahaan yang sampai sekarang belum teratasi," papar Gilang dalam rekaman suara, Rabu.

Baca juga: Polisi Banting Peserta Demo Saat HUT Kabupaten Tangerang, Korban Kejang-kejang

"Akibatnya ada beberapa kerugian yang dialami oleh rakyat, khususnya Kabupaten Tangerang," sambungnya.

Tuntutan kedua terkait relawan Covid-19 Pemkab Tangerang yang dianggap tidak melakukan tugas pokok dan fungsinya secara maksimal.

Menurut mereka, relawan Covid-19 Pemkab Tangerang seharusnya membantu korban yang terpapar Covid-19.

Namun, di lapangan, relawan Covid-19 hanya menginput data ke P-Care atau data vaksinasi Covid-19.

Baca juga: Polda Banten Cari Polisi yang Banting Peserta Demo Saat HUT Tangerang, Pastikan Akan Beri Sanksi

Padahal, lanjut Gilang, Pemkab Tangerang sudah menyalurkan anggaran yang cukup besar untuk relawan Covid-19.

Jika relawan Covid-19 hanya menginput data, seharusnya hal tersebut dapat dilakukan oleh pihak karang taruna, kecamatan, atau instansi lain.

"Ini menjadi suatu hal yang perlu dievaluasi oleh aparat pemerintah daerah (Pemkab Tangerang)," tutur Gilang.

Terakhir, mereka menuntut pemerataan pembangunan infrastruktur di Kabupaten Tangerang.

Baca juga: Demo Saat HUT Kabupaten Tangerang Ricuh, Polisi Tangkap Sejumlah Pedemo

Hingga saat ini, menurut mereka, masih ada sejumlah wilayah yang belum ada perbaikan infrastruktur di sana.

"Banyak beberapa titik yang sampai sekarang belum tersentuh, belum diperbaiki yang mengakibatkan banyaknya korban korban kecelakaan lalu lintas," tutur Gilang.

Adapun demo tersebut berujung ricuh. Polisi menangkap sejumlah peserta aksi. Seorang polisi bahkan membanting FA.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com