Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Polisi Banting Pedemo Saat HUT Tangerang hingga Kejang, Korban Juga Ditendang

Kompas.com - 13/10/2021, 18:42 WIB
Ivany Atina Arbi

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com - Aksi polisi membanting peserta demo di Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, saat peringatan hari ulang tahun daerah tersebut viral.

Video yang merekam kejadian tersebut menunjukkan seorang polisi berseragam hitam memiting leher peserta demo yang diduga merupakan mahssiswa.

Setelah itu, polisi membanting peerta aksi tersebut ke trotoar hingga tersengar suara benturan yang cukup keras.

Kemudian, seorang polisi lainnya yang mengenakan seragam cokelat menendang peserta aksi tersebut.

Baca juga: Polisi Banting Pedemo hingga Kejang, Kapolres Tangerang: Kondisinya Sehat

Setelah dibanting dan ditendang, sang pedemo kejang-kejang. Aparat kepolisian lain yang melihat kejadian itu kemudian berusaha membantu peserta aksi tersebut.

Video singkat itu juga ikut merekam bentrok yang terjadi antara pihak kepolisian dan peserta aksi lainnya.

Korban diperiksa di RS

A, teman korban, mengatakan bahwa pedemo yang dibanting itu sempat diperiksa di rumah sakit (RS) Harapan Mulya di Tigaraksa.

Korban yang berinisial FA itu tidak sempat menjalani perawatan di RS.

“(Sempat diperiksa( di RS Harapan Mulia, daerah Tigaraksa. Tapi enggak sampai dirawat,” ujar A kepada awak media, Rabu (13/10/2021).

Baca juga: Polda Banten Cari Polisi yang Banting Peserta Demo Saat HUT Tangerang, Pastikan Akan Beri Sanksi

A dan FA berada di Polres Kota Tangerang pada Rabu Sore untuk menjalani pemeriksaan polisi berkaitan dengan aksi pembantingan tersebut.

Selain itu, A dan FA menjalani tes urine yang dilakukan kepolisian.

Pelaku pembantingan belum teridentifikasi

Sementara itu, Kabid Humas Polda Banten ABKP Shinto Silitonga mengungkapkan, pihaknya belum mengetahui polisi yang membanting peserta demo tersebut.

Untuk mengetahui personel polisi yang membanting peserta demo, pihaknya akan berkoordinasi dengan polisi yang melakukan pengamanan aksi demo di Tigaraksa.

Baca juga: Aliansi BEM se-Kabupaten Tangerang Kecam Polisi Banting Mahasiswa hingga Kejang

Shinto melanjutkan, pihaknya juga bakal menyelidiki kronologi kejadian tersebut.

Shinto memastikan bahwa Polda Banten bakal memberikan sanksi kepada personel kepolisian yang membanting peserta aksi tersebut.

(Penulis : Muhammad Naufal/ Editor : Irfan Maullana)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com