Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies Versus Ketua Umum Partai Politik, Siapa yang Berpotensi Maju Capres 2024?

Kompas.com - 14/10/2021, 20:12 WIB
Vitorio Mantalean,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dua tahun tanpa jabatan publik akan dihadapi oleh Anies Baswedan jika ia memutuskan untuk maju sebagai calon presiden pada Pilpres 2024, karena ia akan lengser dari kursi Gubernur DKI Jakarta per Oktober 2022.

Analis politik UIN Syarif Hidayatullah Adi Prayitno menilai bahwa ini akan jadi kerugian besar buat eks Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu.

Elektabilitas dan popularitas Anies yang selama ini membuatnya digadang-gadang sebagai capres potensial bisa menguap karena ketiadaan panggung politik.

Baca juga: Jelang 2024, Haruskah Anies Masuk Parpol jika Ingin Jadi Capres?

Menurut Adi, Anies berpotensi disalip oleh tokoh-tokoh lain.

"Karena kan politik kita sangat suka tikungan akhir. Di last minute, detik-detik akhir, ada yang muncul jadi idola," kata Adi kepada Kompas.com.

"Saya sebut ini tantangan pertama Anies agar stamina politiknya tetap moncer setelah tidak jadi gubernur," tambahnya.

Menjaga "stamina politik" seperti kata Adi bukan perkara mudah bagi Anies. Dunia politik Indonesia adalah rezim partai politik.

Baca juga: Tak Punya Jabatan Jelang Pilpres 2024, Anies Untung atau Buntung?

Anies, sebagai kalangan profesional/nonpartai, diprediksi bakal bersaing dengan orang-orang kuat, yaitu elite-elite parpol.

Partai-partai politik itu, menurut Adi, bakal lebih mengutamakan persiapan bagi ketua umum mereka maju sebagai capres, ketimbang mengusung Anies.

"(Partai politik akan berpikir) memangnya siapa Anies ini, kok tiba-tiba harus menjadi orang penting yang harus diusung, apalagi jabatan dia bukan gubernur," kata Adi.

"Menurutku, Anies agak berat di situ. Kecenderungan parpol saat ini ketumnya ingin maju. Tunjukkan ke saya yang tidak. Hampir semua. PDI-P Puan (Maharani), Gerindra Prabowo atau Sandiaga, Golkar jelas Airlangga, Demokrat AHY (Agus Harimurti Yudhoyono)," ungkapnya.

Baca juga: Nasib Anies Tahun 2024 di Mata Para Politikus Kebon Sirih

Terlebih lagi, belum tentu elektabilitas Anies tetap bagus jelang 2024 nanti, satu-satunya daya tawar kandidat profesional untuk diusung partai politik. Lagi-lagi, dua tahun tanpa panggung politik diprediksi jadi penyebab.

Memang, elektabilitas Puan, Airlangga, atau AHY, juga belum sebaik Anies saat ini. Namun, hal itu dinilai hanya bersifat sementara karena mereka memang belum melakukan kerja-kerja politik secara serius.

Seandainya Anies gagal memanfaatkan periode 2022-2024 untuk mempertahankan popularitasnya, maka ia sangat rentan tercecer dari persaingan ketika para elite partai itu mulai tancap gas.

"Makanya, rumit membayangkan 2024, termasuk (bagi) Anies Baswedan sekalipun," kata Adi.

"Kecenderungannya, biasanya, kalau dia bukan pejabat publik atau politik/elite pemimpin lembaga politik tertentu, dia akan dengan gampang dilupakan orang," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Megapolitan
Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Megapolitan
PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Megapolitan
Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan 'Open BO'

Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan "Open BO"

Megapolitan
Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Megapolitan
Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Megapolitan
Terlibat Tawuran, Dua Pelajar Dibacok di Jalan Raya Ancol Baru

Terlibat Tawuran, Dua Pelajar Dibacok di Jalan Raya Ancol Baru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com