DEPOK, KOMPAS.com - AS, orangtua salah satu korban tewas dalam tragedi susur Sungai Cileueur, Ciamis, Jawa Barat, berharap bisa segera mengetahui kronologi dan standard operating procedure (SOP) kejadian yang menewaskan anak laki-lakinya, MKF (12).
"Kami orangtua, ingin tahu apa sih yang terjadi pada anak kami. Bagaimana detik-detik terakhir anak kami. Kami ingin tahu bagaimana kronologi, bagaimana SOP kegiatannya," ujar AS, di kediamannya di Depok, Jawa Barat, Senin (18/10/2021) malam.
AS ingin tahu bagaimana proses kegiatan susur sungai yang menewaskan 11 siswa termasuk anaknya itu.
"Misalkan ada SOP, kami ingin tahu, satu pendamping memegang berapa anak. Berapa orang yang mendampingi, siapa orangnya. Kami enggak tahu. Bahkan berapa siswa yang turun ke sungai saat kejadian, kami enggak tahu," ungkap AS.
AS menyatakan, pihaknya sama sekali belum mendapat keterangan tentang peristiwa nahas tersebut selain bahwa anaknya telah meninggal dunia.
"Belum ada keterangan apapun, hanya menyampaikan bela sungkawa. Sampai sekarang, belum ada (informasi) baik dari pihak pesantren maupun lainnya, yang memberi keterangan kronologi (kejadian)," kata AS.
Dia mengatakan sempat bertanya kepada sejumlah siswa yang menjadi korban selamat dalam peristiwa tersebut.
"Kami belum tahu kejadiannya seperti apa, kalau saya cuma bisa bertanya ke anak-anak. Tapi jawabannya simpang siur, ada yang bilang A dan B. Ya saya maklum, namanya anak-anak," ungkap dia.
Dari berbagai informasi yang dia kumpulkan, AS hanya bisa menyimpulkan satu hal.
"Yang saya tahu, anak saya saat itu ada di kali," ujar AS.
AS menekankan, dia tidak bermaksud menyalahkan siapapun dalam peristiwa tersebut. Namun, dia berharap penyelidikan oleh kepolisian bisa segera menemukan titik terang, sehingga mereka bisa mengetahui kronologi kejadian itu.
Sebanyak 11 siswa Madrasah Tsanawiyah (MTs) Harapan Baru tewas tenggelam saat acara susur sungai Pramuka di Sungai Cileueur, Leuwi Ili Desa Utama Kecamatan Cijeunjing Kabupaten Ciamis, Jumat pekan lalu.
Para korban meninggal terbawa arus sungai saat acara pramuka yang diikuit para siswa dan beberapa guru sekolah.
Kejadian itu terjadi sekitar pukul 13.30 WIB dan semua korban meninggal baru bisa dievakuasi Tim SAR, BPBD, TNI dan Polri Kabupaten Ciamis pada pukul 20.05 WIB.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.