JAKARTA, KOMPAS.com -Wali Kota Jakarta Barat Yani Wahyu Purwoko mengatakan rumah ambruk di Jalan Satu Maret, Pegadungan, Kalideres akan dirobohkan.
Adapun, dua orang tewas dalam peristiwa yang terjadi pada Sabtu (23/10/2021). Korban tewas tersebut adalah seorang perempuan bernama Ita (40) dan putranya, Ardiansyah, 16 bulan.
Perobohan rumah akan dilakukan setelah polisi melakukan olah TKP (tempat kejadian perkara).
"Iya (rumah Ita akan dirobohkan). Kita menunggu setelah hasil olah TKP," ucap Yani saat ditemui, Minggu (24/10/2021).
Baca juga: Pemkot Jakbar Akan Beri Santunan untuk Keluarga Korban Rumah Ambruk di Kalideres
Usai kepolisian melakukan olah TKP, Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Barat bakal berkoordinasi dengan polisi untuk pengamanan di sekitar rumah Ita.
Yani mengungkapakan, rumah itu bakal dirobohkan seluruhnya lantaran dikhatirkan rumah Ita bakal ambruk lagi dan membahayakan rumah di sekitar lokasi.
"(Perobohan) Supaya tidak terjadi sesuatu terhadap rumah di kanan, kiri, depan, belakang," ujarnya.
Berdasar pantauan Kompas.com, rumah yang ambruk itu memang belum roboh sepenuhnya.
Sebagian dinding kanan dan kiri rumah Ita sudah roboh. Sementara itu, dinding depan dan belakang masih berdiri sepenuhnya.
Terlihat di bagian dalam rumah tersebut penuh akan puing-puing yang berserakan.
Baca juga: Ibu dan Anak yang Ditemukan Berpelukan saat Rumah di Kalideres Ambruk Tewas
Puing-puing yang berserakan itu menutupi barang-barang yang ada di sana, seperti kursi, baju, kulkas, dan lainnya.
Rumah Ita berdempetan dengan rumah yang berada di kirinya. Sedangkan, ukuran jalan di depan rumah Ita tak sampai satu meter.
Kemudian, di depan rumah Ita ada sebuah rumah warga lainnya.
Dwi Cahyo, saksi mata, sebelumnya menyebut, rumah Ita ambruk sekitar pukul 21.30 WIB pada Sabtu kemarin malam.
Mulanya, Dwi mendengar suara keras yang dikira adalah kilatan petir. Ternyata, suara keras yang dia dengar muncul dari rumah yang berada tepat di sebelah kanan kediaman Dwi.
Suara yang dikira kilatan petir adalah rumah Ita yang sudah ambruk.
"Kemarin (Sabtu) jam 21.30 WIB, saya kira ada kilatan petir. Pas saya keluar rumah, ternyata depannya rumah di kanan ini (rumah Ita) sudah berantakan," urainya.
Dwi lantas memberitahukan ambruknya rumah itu ke warga setempat. Mulanya, dia tidak mengetahui bahwa Ita dan Ardiansyah berada di dalam rumah tersebut.
Namun, setelah melihat motor milik korban berada di depan rumah tersebut, dia yakin bahwa Ita dan Ardiansyah berada di rumahnya.
Kemudian, anak Ita yang paling tua bernama Andriawan (19) datang ke lokasi dan menyebut bahwa ibunya dan adiknya masih berada di dalam rumah.
"Anaknya bilang kalau ibunya sama anaknya masih di rumah. Setelah itu langsung dateng yang damkar. Itu kira-kira sekitar satu jam, baru Bu Ita sama anaknya, Ardiansyah, ditemukan. Baru bisa diangkat," papar Dwi.
Keduanya kemudian dibawa ke RSUD Kali Deres.
Pada Minggu pagi, lanjutnya, Ita dan Ardiansyah dibawa ke tempat pemakaman di Jalan Madrasah, Ciomas, Kabupaten Bogor.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.