Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bocah 13 Tahun di Kembangan Diperkosa 4 Kali hingga Hamil

Kompas.com - 25/10/2021, 22:40 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bocah TS (13) menjadi korban pemerkosaan hingga hamil dua bulan setelah disetubuhi Nursiansyah (32).

Pemerkosaan dilakukan hingga empat kali di kawasan Kembangan, Jakarta Barat.

Kanit Reskrim Polsek Kembangan AKP Ferdo Elvianto mengatakan, korban disetubuhi empat kali di tiga lokasi berbeda.

Lokasi pertama terjadi di dekat semak-semak pinggir tol Jalan Haji Lebar, Kembangan Selatan.

"Posisi di semak-semak sini dekat kampus pada bulan Juli 2021 pukul 10 pagi," kata Ferdo kepada wartawan di kantornya, Senin (25/10/2021).

Baca juga: Kamar Kos Penagih Pinjol Ilegal Digerebek, Polisi: Korban Pinjam Rp 1 Juta, Bayar Rp 2 Juta, Ditagih Rp 20 Juta

Lokasi kedua, bertempat di dalam bengkel mobil, di Jalan Pemancingan, Srengseng, Kembangan.

"Jadi di dalam bengkel ini ada mobil. Mungkin (mobil) lagi mogok atau apa, nah di dalam mobil itu lah dia melakukan (pencabulan) itu. Kejadian pada hari Sabtu tangga 16 oktober 2021 pukul 21.00 WIB," kata Fredo.

Sedangkan lokasi ketiga berada tidak jauh dari bengkel, yakni di rumah tersangka.

"Tepatnya di Jalan pemancingan dalam RT 007 RW 005 di Srengseng, Jakarta Barat. Ini dilakukan sebanyak dua kali pada hari Minggu, 17 oktober 2021 pukul 20.30 WIB dan pukul 23.30 WIB. Jadi dua kali," lanjut dia.

Baca juga: Kecelakaan Maut di MT Haryono, PT Transjakarta Minta Maaf dan Belasungkawa

Untuk meluapkan hasrat bejatnya, tersangka merayu korban dengan alasan berjalan-jalan di lingkungan sekitar. Ia menegaskan tidak ada ancaman kepada korban.

"Dalam arti kata dia pengen mencari tempat sesuatu di mana, tapi diajak pergi makanya ada motor yang digunakan untuk bepergian semua. Semua lokasi tadi menggunakan motor berdua," ungkapnya.

Atas perbuatannya, pelaku dikenakan pasal 81 KUHP tentang pencabulan terhadap anak dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara. 

Diketahui, korban dan keluarganya belum lama tinggal di Jakarta. Orangtua korban yang baru mengetahui kejadian tersebut, langsung melaporkan dugaan pencabulan ke Polsek Kembangan pada Kamis (21/10/2021).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com