Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wagub DKI: Keputusan Lokasi Sirkuit Formula E Tunggu Tinjauan FEO

Kompas.com - 29/10/2021, 09:59 WIB
Singgih Wiryono,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan keputusan lokasi sirkuit Formula E masih menunggu peninjauan yang akan dilakukan oleh Formula E Operation (FEO).

"Keputusan itu akan diambil setelah melalui tinjauan dari Formula E (FEO) tersebut," kata Riza dalam keterangan video, Jumat (29/10/2021).

Riza mengatakan, sejauh ini masih ditetapkan lima alternatif lokasi sirkuit untuk Formula E. Lokasi yang pernah disebut Riza adalah Pulau Reklamasi Pantai Maju Bersama dan kawasan Senayan.

Baca juga: Formula E Segera Digelar, Wagub DKI: Tidak Perlu Ada Interpelasi

Namun Riza enggan memberikan informasi terkait tiga lokasi lainnya.

"Seperti yang sering sudah saya sampaikan ada lima alternatif lokasi sedang menunggu proses secara teknis dan akan ditinjau langsung oleh utusan Formula E (FEO)," tutur Riza.

Riza sebelumnya menyebut FEO akan meninjau lokasi sirkuit Formula E di Jakarta akhir bulan Oktober 2021.

"Insya Allah bulan ini. Kita tunggu nanti pihak Formula E yang akan melihat pilihannya," tutur Riza.

Namun hingga Oktober 2021 bersisa dua hari lagi, FEO masih belum meninjau kesiapan lima opsi Formula E di Jakarta.

Baca juga: Dukung Interpelasi Formula E Tetap Jalan, Ketua DPRD DKI: Sudah Semestinya Anies Jelaskan di Forum Resmi

Perjalanan panjang mencari lokasi sirkuit Formula E dimulai karena lokasi awal di Monumen Nasional ditolak oleh pemerintah pusat karena merupakan kawasan cagar budaya.

Sejak ditolak pemerintah pusat di tahun 2020, Monas tak lagi jadi jadi opsi penyelenggaraan ajang balap mobil listrik itu.

"Di Monas itu kan ring 1, dari pemerintah belum memungkinkan di situ," kata Riza, Kamis (7/10/2021).

Sehingga muncul lima opsi lain, salah satunya di Pulau Reklamasi Pantai Maju Bersama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com