Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS METRO

Puan Minta Partisipasi Masyarakat untuk Cegah Kenaikan Level PPKM di Jakarta

Kompas.com - 03/11/2021, 12:33 WIB
Dwi NH,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) Puan Maharani meminta partisipasi masyarakat untuk menjaga agar Daerah Khusus Ibu Kota (DKI Jakarta) aman dari pandemi Covid-19.

Sebab, kata dia, kesadaran warga DKI Jakarta menjadi salah satu faktor keberhasilan penanganan pandemi Covid-19 dalam menurunkan status level pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) ke angka satu.

“Meskipun saat ini di berbagai ruang publik seperti mal, tempat makan dan sektor lainnya sudah bisa beroperasi penuh, tetapi masyarakat harus tetap selalu waspada terhadap penyebaran virus SARS-CoV-2,” imbuhnya seperti dimuat dalam laman dpr.go.id, Selasa (2/11/2021).

Kewaspadaan tersebut, lanjut Puan, bisa dilakukan dengan tetap konsisten menjaga kedisiplinan protokol kesehatan (prokes).

Baca juga: Kapolres Pasaman Dicopot karena Tak Mampu Awasi Prokes Saat Kegiatan Vaksinasi

Oleh karenanya, ia kembali meminta masyarakat khususnya yang berada di DKI Jakarta untuk terus mematahui prokes lewat penerapan 6M, yaitu memakai masker, mencuci tangan dengan sabun di air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, mengurangi mobilitas, dan menghindari makan bersama.

“Meski Jakarta kini telah menjadi salah satu provinsi di Pulau Jawa dan Bali yang berada pada PPKM level 1, tetapi prokes pun tetap harus nomor satu,” imbuh Puan.

Penerapan prokes tersebut, kata dia, harus betul-betul dijaga karena DKI Jakarta sebelumnya menjadi salah satu daerah penyumbang kasus positif Covid-19 terbanyak.

Selain masyarakat, politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-Perjuangan) tersebut juga meminta jajaran Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta tetap konsisten mempertahankan performa penanganan pandemi Covid-19.

Baca juga: Penjelasan Hakim MK soal UU Penanganan Pandemi Hanya Berlaku hingga Akhir 2022

Puan juga meminta jajaran Pemprov DKI jangan sampai lengah meski pandemi di Jakarta sudah melandai.

“Pemprov juga perlu mempercepat pemberian vaksin bagi warga DKI Jakarta yang belum menerima agar tidak lagi terjadi lonjakan kasus Covid-19,” ucapnya.

Dampak penurunan PPKM Level 1 di DKI Jakarta

Dalam kesempatan tersebut, perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI ini mengatakan, penurunan status PPKM level 1 di Jakarta juga berdampak terhadap berbagai sektor.

Baca juga: Jakarata PPKM Level 1, Pengusaha Karaoke Minta Segera Diizinkan Beroperasi

Pertama, pada peningkatan relaksasi pekerjaan di berbagai bidang. Hal ini termasuk sektor non-esensial yang berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi sehingga berujung peningkatan kesejahteraan rakyat.

Puan berharap, penurunan level PPKM di DKI Jakarta bisa memperbaiki perekonomian daerah.

“DKI Jakarta sebagai sentral perekonomian negara punya peran besar bagi pemulihan ekonomi nasional (PEN),” jelasnya.

Kedua, pada dunia pendidikan. Puan meyakini penurunan level PPKM di Jakarta akan semakin menormalisasi dunia pendidikan.

Baca juga: Aturan Lengkap PPKM Level 1 di Jakarta, Mal hingga Pasar Dibuka 100 Persen

Oleh karenanya, ia meminta pemprov menggencarkan vaksinasi bagi anak usia sekolah.

Dengan meratanya vaksinasi terhadap anak usia sekolah maka semakin banyak anak didik yang bisa mengikuti sekolah tatap muka.

Dengan begitu bisa memperbaiki kualitas pendidikan karena pembelajaran jarak jauh sejak awal pandemi memengaruhi psikologi dan cognitive learning.

Lebih lanjut, Puan mengajak semua pihak mewaspadai terjadinya lonjakan kasus Covid-19 di akhir tahun 2021.

Baca juga: Epidemiolog Khawatirkan Pengurangan Masa Karantina dari Luar Negeri Picu Lonjakan Kasus Covid-19

“Saya minta seluruh masyarakat agar mengurangi aktivitas yang tidak diperlukan di luar rumah,” ujarnya.

Begitu pula pemerintah bersama Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 dan instansi terkait, kata Puan, harus mengantisipasi libur panjang akhir tahun sambil terus menyosialisasikan kepada masyarakat agar mengikuti kebijakan serta taat prokes.

“Fasilitas dan sarana kesehatan juga harus siap untuk segala kemungkinan,” ucap cucu Proklamator RI Bung Karno itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Motor Warga Kampung Pugur Dicuri, Maling Beraksi Saat Korban Olahraga Pagi

Motor Warga Kampung Pugur Dicuri, Maling Beraksi Saat Korban Olahraga Pagi

Megapolitan
Longsor 'Teror' Warga New Anggrek 2, Was-was Mencengkram meski Tinggal di Perumahan Elite

Longsor "Teror" Warga New Anggrek 2, Was-was Mencengkram meski Tinggal di Perumahan Elite

Megapolitan
Geruduk Mahasiswa Berujung Petaka, 4 Warga di Tangsel Kini Jadi Tersangka

Geruduk Mahasiswa Berujung Petaka, 4 Warga di Tangsel Kini Jadi Tersangka

Megapolitan
PKB Kota Bogor Andalkan Hasil Survei untuk Usung Kandidat pada Pilkada 2024

PKB Kota Bogor Andalkan Hasil Survei untuk Usung Kandidat pada Pilkada 2024

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu 8 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam Nanti Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu 8 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam Nanti Berawan

Megapolitan
Hari Pertama Pendaftaran Cagub Independen, KPU DKI Belum Terima Berkas Masuk

Hari Pertama Pendaftaran Cagub Independen, KPU DKI Belum Terima Berkas Masuk

Megapolitan
Keluarga Histeris Saat Tahu Putu Tewas di Tangan Senior STIP

Keluarga Histeris Saat Tahu Putu Tewas di Tangan Senior STIP

Megapolitan
Sosok Taruna STIP yang Meninggal Dianiaya Senior, Dikenal Mudah Berteman dan Bisa Diandalkan

Sosok Taruna STIP yang Meninggal Dianiaya Senior, Dikenal Mudah Berteman dan Bisa Diandalkan

Megapolitan
Taruna Tingkat Satu STIP Disebut Wajib Panggil Kakak Tingkat dengan Sebutan “Nior”

Taruna Tingkat Satu STIP Disebut Wajib Panggil Kakak Tingkat dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Pengakuan Eks Taruna STIP, Difitnah dan Dipukul Senior sampai Kancing Seragam Pecah

Pengakuan Eks Taruna STIP, Difitnah dan Dipukul Senior sampai Kancing Seragam Pecah

Megapolitan
Tanggapi Permintaan Maaf Pendeta Gilbert ke MUI, Ketum PITI Tetap Berkeberatan

Tanggapi Permintaan Maaf Pendeta Gilbert ke MUI, Ketum PITI Tetap Berkeberatan

Megapolitan
Cerita Eks Taruna STIP: Lika-liku Perpeloncoan Tingkat Satu yang Harus Siap Terima Pukulan dan Sabetan Senior

Cerita Eks Taruna STIP: Lika-liku Perpeloncoan Tingkat Satu yang Harus Siap Terima Pukulan dan Sabetan Senior

Megapolitan
Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Megapolitan
Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Megapolitan
Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com