Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perpustakaan Umum Kota Depok Kembali Dibuka untuk Kunjungan Masyarakat

Kompas.com - 03/11/2021, 20:20 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Perpustakaan Umum Kota Depok, Jawa Barat, kembali menerima kunjungan masyarakat setelah kasus Covid-19 di wilayah itu semakin landai.

Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Diskarpus) Kota Depok, Siti Chaerijah Aurijah mengatakan, pihaknya kembali membuka Perpustakaan Umum Kota Depok pada 1 November 2021.

Meski telah dibuka, lanjut Siti, pihaknya tetap memberlakukan penerapan protokol kesehatan (prokes). Perpustakaan umum tutup dan tidak membuka layanan saat Kota Depok berada di PPKM Level 4 dan 3.

Baca juga: Update 3 November: Tambah 7 Kasus Covid-19 Baru di Depok, 12 Orang Sembuh

"Para pemustaka dalam berliterasi dianjurkan untuk mengakses layanan e-Perpus Kota Depok yang merupakan layanan perpustakaan digital milik Pemerintah Kota (Pemkot) Depok," kata Siti dalam keterangan resmi, Rabu (03/11/21).

Siti mengingatkan pemustakan agar tetap menerapkan prokes dan mengikuti aturan yang berlaku saat PPKM level 2 selama berkunjung ke Perpustakaan Umum Kota Depok.

Siti menyebutkan, para pemustaka menyambut dengan antusias dibukanya perpustakaan daerah. Para pemustaka dapat membaca buku-buku baru koleksi perpustakaan.

"Kami tetap mengutamakan kesehatan semuanya. Para pemustaka yang sudah kangen dengan suasana perpustakaan dapat berkunjung dengan sejumlah tata cara," kata Siti.

Siti menyatakan, pemustaka bisa lebih dulu melakukan konfirmasi kepada petugas melalui layanan Whatsapp. Ketika masuk dan keluar perpustakaan, pemustaka wajib menggunakan aplikasi Pedulilindungi.

"Semoga hal ini akan meningkatkan gemar membaca masyarakat Kota Depok," ujar Siti.

Sementara itu, Pengawas Perpustakaan Diskarpus Kota Depok, Dinda Permatasari menambahkan, jumlah pengunjung perpustakaan masih dibatasi sebanyak 25 orang per dua jam.

Selain itu, terdapat dua waktu pelayanan yaitu pelayanan pada Senin-Jumat pukul 08.00-13.00 WIB dengan sistem terbuka dan Sabtu-Minggu pukul 08.00-12.00 WIB dengan sistem tertutup. 

"Pemustaka yang ingin berkunjung dapat mendaftar terlebih dahulu ke nomor whatsapp 081224065500 satu hari sebelum kunjungan," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com