TANGERANG, KOMPAS.com - Sebagian wilayah Larangan Utara, Larangan, Kota Tangerang, tergenang banjir hingga setinggi 80 sentimeter pada Minggu (7/11/2021) sekira pukul 15.00 WIB.
Banjir yang baru surut pada Minggu sekitar pukul 22.00 WIB, sampai masuk ke rumah warga hingga pertokoan di Larangan Utara.
Akibat banjir tersebut, sejumlah pelaku usaha tak bisa beroperasi hingga Senin (8/11/2021).
Zulaika (20), karyawan toko yang menjual makanan beku mengatakan, tokonya mulai tergenang banjir pada Minggu sekira pukul 15.00 WIB.
Dampaknya, banyak produk di tokonya yang tak dapat dijual kembali.
"Yang kena air banjir itu pokoknya ada tiga karung ayam, per karung isinya rata-rata 30 ayam. Per ayam harganya ada yang Rp 28.000-Rp30.000," urai Zulaika saat ditemui, Senin.
Baca juga: Kompleks Taman Asri Larangan Banjir, Warga Duga karena Peninggian Jalan
"Terus ada beberapa karung beras, gula, sama lima tray telur. Satu tray telur itu isinya 56 butir," sambung dia.
Tak hanya itu, sejumlah minyak goreng yang dijual juga terendam banjir.
Zulaika mengaku belum menghitung total seluruh dagangan yang tak bisa lagi dijual tersebut.
"Belum ngitung sih kalau kerugian dari semua barang-barangnya. Kita kan baru kemarin (Minggu) malam sampai jam 23.00 WIB nguras banjir," urainya.
Selain barang dagangan, air banjir juga merendam kulkas serta freezer di toko tersebut.
"Kayaknya sih rusak, biasanya kan kelihatan berapa derajatnya. Ini pas dicoba nyalain, angkanya suhunya itu random," sebut dia.
Zulaika menceritakan, ketinggian banjir di jalanan sekitar 80 sentimeter. Namun, air yang masuk ke dalam toko tidak setinggi di luar toko.
Baca juga: Banjir di Kramatjati karena Tanggul Jebol, Warga Kaget Air Muncul dari Bawah Lantai
Pasalnya, jalan masuk ke toko lebih tinggi dari pada jalan raya yang tergenang banjir.
"Kita ngira kan banjirnya enggak masuk karena jalan masuknya ini lebih tinggi, eh tapi ternyata air banjir masuk ke toko dari pipa di toilet belakang. Jadi kayak air mancur gitu," tutur Zulaika.