Lima bulan sebelum meninggal, Ismail sempat menyelesaikan lagu terakhirnya, “Inikah Bahagia” dengan lirik sebagai berikut:
Bila nanti lara dan duka rawan kembali/ Dari pada kosong hampa menantikan kasih/ Kau ‘kan dengar lagu - sajang/ Lagu kenangan sepi diambang sore.
Baca juga: Senyum Lebar Anies Saat Dipanggil Ahok di Acara Lapor Pak!
Sebagai bentuk penghargaa , namanya diabadikan sebagai nama pusat kesenian di Jakarta, Taman Ismail Marzuki, sejak 1968.
Pada peringatan Hari Pahlawan 10 November 2004 lalu, pemerintah menganugerahkan Ismail Marzuki gelar Pahlawan Nasional, tulis Historia.id.
Pencapaiannya semasa hidup membuat masyarakat etnis Betawi begitu menghargai sosok Ismail Marzuki.
Belum lama ini, komunitas masyarakat Betawi mengusulkan penggantian nama jalan dengan nama tokoh Betawi, salah satunya adalah Ismail Marzuki.
Nama Ismail Marzuki diusulkan untuk menggantikan nama Jalan Cikini Raya di Jakarta.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menilai usulan perubahan nama jalan tersebut sangat layak untuk dipertimbangkan secara serius.
"Usulan-usulan untuk menggunakan nama jalan dengan nama tokoh Betawi layak dipertimbangkan secara serius dengan berbagai konteks yang harus jadi pertimbangan," kata Anies pada kegiatan Webinar Perubahan Nama Jalan di Provinsi DKI Jakarta, Kamis (28/10/2021).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.