Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kawasan Bersejarah Depok Lama Akan Ditata Ulang, Akan Ada Museum

Kompas.com - 11/11/2021, 22:03 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Kawasan bersejarah Depok Lama di Pancoran Mas, Depok, Jawa Barat, akan ditata ulang menjadi sebuah destinasi wisata. Ke depan, kawasan itu diharapkan bisa memiliki museum dan tempat-tempat wisata kuliner dengan tetap mengedepankan nilai sejarah.

Dekan Fakultas Teknik Universitas Indonesia (UI), Prof Hendri DS Budiono mengatakan, penataan ulang kawasan bersejarah Depok Lama direncanakan akan dimulai pada 27 April 2022.

Lingkup kawasan yang ditata meliputi Jalan Pemuda hingga Stasiun Depok Lama yang juga sudah ditetapkan menjadi cagar budaya.

Baca juga: Belanda Tertarik Kembangkan Kawasan Bersejarah di Depok Lama

“Saya berharap 27 April 2022 saat ulang tahun Depok, saya sudah bicara sama Pak Wakil (Wali Kota) ini sudah ada action nyata. Jadi tidak hanya proposal saja tapi sudah ada peletakan batu pertama. Syukur-syukur sudah ada satu atau dua spot yang sudah direalisasikan,” ujar Hendri kepada wartawan, Rabu (11/11/2021).

Ia membayangkan kawasan Jalan Pemuda bisa bebas dari kendaraan bermotor. Dengan demikian, anak-anak muda bisa nyaman berwisata di kawasan bersejarah Depok Lama.

“Memang di sini seharusnya enggak (ada) mobil, mendingan kita jalan kaki.Jadi tempatnya asyik untuk anak-anak muda, enak, dan sebagainya. Mungkin ada tempat hiburan tapi jangan lupakan ada sejarah,” kata Hendri.

Ia menyambut baik rencana Pemerintah Belanda membantu usaha pengembangan kawasan bersejarah Depok Lama.

Hendri menyebutkan, Fakultas Teknik UI memiliki program studi arsitektur untuk menunjang pengembangan kawasan Depok Lama.

“Jadi dari Fakultas Teknik Universitas Indonesia akan mendukung dari penelusuran sejarah yang memang sudah dilakukan dan nanti rencana ke depan untuk ini bisa terealisasi," ujar Hendri pada kesempatan yang sama.

Sementara, Kepala Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan Pariwisata Kota Depok, Dadan Rustandi mengatakan, pengembangan kawasan bersejarah Depok Lama sedang dalam proses penjajakan. Pemerintah Kota Depok sejauh ini berkoordinasi dengan Universitas Indonesia dan Kedutaan Belanda.

"Tentunya dengan media untuk mengangkat Depok bisa menjadi bagus dan bisa dikenal, nah itulah yang sedang kami galakkan," ujar Dadan.

Dia menyebutkan, kajian-kajian sedang dilakukan untuk menjadikan kawasan bersejarah Depok Lama sebagai cagar budaya.

"Memang tidak mudah mengubah suatu kawasan maka dari itu perlu kami kaji terlebih dahulu dan perlu ada sosialisasi juga ke warga yang ada di kawasan tersebut. Nantinya kami akan kerja sama juga dengan pemerintah pusat," kata Dadan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com