Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Ari Junaedi
Akademisi dan konsultan komunikasi

Doktor komunikasi politik & Direktur Lembaga Kajian Politik Nusakom Pratama.

Kisah Jenaka tentang Air di Jakarta

Kompas.com - 15/11/2021, 16:10 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

APBD DKI sendiri di Bulan Oktober 2021 mengalami perubahan dan telah disepakat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI sebesar Rp 79,89 triliun. Pos penanggulangan banjir sebesar Rp 1,5 triliun sudah cukup mengambil porsi yang besar dari APBD.

Nah, di sini lucunya. Persoalan banjir belum berhasil dipecahkan, Pemprov DKI bersikukuh menyelenggarakan ajan Formula E. 

Sampai sekarang saya belum melihat urgensinya kegiatan lomba balap mobil formula listrik lebih didahulukan ketimbang penanggulangan banjir. Formula listrik tidak masuk dalam kriteria yang mendesak untuk diadakan.

Ketika penanggulangangan banjir belum maksimal dilakukan tentunya fokus kegiatan Pemrov DKI yang tidak begitu signifikan harus ditinggalkan.

Lebih lucu lagi, alih-alih memfokuskan penanggulangan dan penanganan bajir, Pemda DKI justru dengan gigih meminjam dana dari Bank DKI Jakarta sebesar Rp 180 miliar.

Untuk penanganan banjir? Bukanlah. Ini untuk pembayaran commitment fee Formula E.

Andai saja dana besar penyelenggaraan Formula E diperuntukkan untuk penanganan banjir, tentu air tidak akan “loncat” lagi di Kawasan RE Martadinata, Jakarta Utara.

Mulanya, commitment fee yang harus dibayar adalah Rp 2,3 triliun. Setelah diprotes publik, termasuk diprotes Fraksi PDIP dan PSI, biayanya turun menjadi Rp 560 miliar. 

Baca juga: Kronologi Turunnya Commitment Fee Formula E Jakarta, Awalnya Rp 2,3 Triliun Jadi Rp 560 Miliar

Sekali lagi, hidup kita tidak ada yang kurang atau tidak bermakna jika gelaran balap Formula E tidak jadi diadakan. Sebaliknya hidup warga menjadi “sengsara” jika persoalan banjir menjadi wajah keseharian warga Ibu Kota.

Mengolah APBD kan ibaratnya seperti mengatur dan mengolah keuangan rumah tangga. Saat anak meminta liburan ke Raja Ampat, misalnya, tentu harus kita beri kesadaran kalau keuangan keluarga belum memungkinkan.

Jika istri minta ganti liontin terbaru, tentu harus bisa kita beri pemahaman agar jangan dulu mengganti liontin yang masih bagus.

Uangnya belum cukup untuk ganti liontin, hanya cukup untuk ganti daster kumal dengan yang baru.

Kita harus berhemat agar tidak utang ke sana kemari di tengah kondisi yang masih belum pasti seperti ini. 

Dalam kondisi yang “tidak baik-baik saja” akibat efek pandemi Covid yang berkepanjangan tentu harus ada penghematan dan pengeluaran yang terseleksi.

Mau meninggalkan legacy dan nama harum atau meninggalkan catatan sejarah yang buruk adalah sebuah pilihan.

Yang jelas untuk saat ini, warga yang menderita kebanjiran harus menyaksikan dulu dagelan dan humor soal air dan banjir dari para elite Pemrov DKI Jakarta.

Bisa jadi ajang Formula E menjadi pembuktian kalau mobil listrik bisa tetap berfungsi ketika menerjang “loncatan” air dan sumur resapan di atas trotoar.

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Foto Kondisi Longsor Sepanjang 10 Meter di Perumahan New Anggrek 2 Depok

Foto Kondisi Longsor Sepanjang 10 Meter di Perumahan New Anggrek 2 Depok

Megapolitan
Kebakaran Toko Pakaian Di Pecenongan Diduga akibat Korsleting

Kebakaran Toko Pakaian Di Pecenongan Diduga akibat Korsleting

Megapolitan
Pengembangan Stasiun Tanah Abang Pangkas 'Headway' KRL Jalur Serpong, Jadi Lebih Cepat Empat Menit

Pengembangan Stasiun Tanah Abang Pangkas "Headway" KRL Jalur Serpong, Jadi Lebih Cepat Empat Menit

Megapolitan
Pendaftaran Cagub Independen DKI Dibuka, Syarat Calon Dapat 618.968 Dukungan Warga Jakarta

Pendaftaran Cagub Independen DKI Dibuka, Syarat Calon Dapat 618.968 Dukungan Warga Jakarta

Megapolitan
Fenomena Tawuran di Pasar Deprok, Disebut Ulah Provakator dan Diawali Pemasangan Petasan

Fenomena Tawuran di Pasar Deprok, Disebut Ulah Provakator dan Diawali Pemasangan Petasan

Megapolitan
Syoknya Lansia di Bogor, Nyaris Tewas Usai Tertimbun Reruntuhan Rumahnya yang Ambruk akibat Longsor

Syoknya Lansia di Bogor, Nyaris Tewas Usai Tertimbun Reruntuhan Rumahnya yang Ambruk akibat Longsor

Megapolitan
Pengakuan Alumni STIP soal Senioritas di Kampus: Telan Duri Ikan hingga Disundut Rokok

Pengakuan Alumni STIP soal Senioritas di Kampus: Telan Duri Ikan hingga Disundut Rokok

Megapolitan
Junior Tewas Dianiaya Senior di STIP, Keluarga Pelaku Belum Datangi Pihak Korban

Junior Tewas Dianiaya Senior di STIP, Keluarga Pelaku Belum Datangi Pihak Korban

Megapolitan
Sopir Diduga Mengantuk, Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ

Sopir Diduga Mengantuk, Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ

Megapolitan
Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Pegawai Berhamburan ke Luar Gedung

Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Pegawai Berhamburan ke Luar Gedung

Megapolitan
Warga yang Buang Sampah Sembarangan di Dekat Lokbin Pasar Minggu Bakal Didenda Rp 500.000

Warga yang Buang Sampah Sembarangan di Dekat Lokbin Pasar Minggu Bakal Didenda Rp 500.000

Megapolitan
Sopir di Tangerang Curi Uang Majikan Rp 150 Juta, Ajak Istri Saat Beraksi

Sopir di Tangerang Curi Uang Majikan Rp 150 Juta, Ajak Istri Saat Beraksi

Megapolitan
Polisi: Kami Butuh Partisipasi Warga untuk Atasi Tawuran

Polisi: Kami Butuh Partisipasi Warga untuk Atasi Tawuran

Megapolitan
Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Kepulan Asap Putih Bikin Pemadam Kewalahan

Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Kepulan Asap Putih Bikin Pemadam Kewalahan

Megapolitan
Harapan Masyarakat untuk RTH Tubagus Angke, Nyaman Tanpa Praktik Prostitusi...

Harapan Masyarakat untuk RTH Tubagus Angke, Nyaman Tanpa Praktik Prostitusi...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com