Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Ada Kematian Pasien Covid-19 Sejak 26 Oktober, Wali Kota Tangerang: Dampak Positif Vaksin

Kompas.com - 15/11/2021, 18:11 WIB
Muhammad Naufal,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang tak lagi mencatat penambahan jumlah pasien yang meninggal akibat virus Covid-19 sejak 26 Oktober 2021.

Adapun jumlah kematian akibat Covid-19 di Kota Tangerang sebesar 492 orang.

Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah berujar, tidak adanya penambahan kasus kematian lantaran efek dari vaksinasi Covid-19.

Dia menyebut, antibodi yang terbentuk usai seseorang divaksinasi Covid-19 dapat mengurangi risiko gejala berat hingga kematian.

Baca juga: Kawanan Bajing Loncat Beraksi di Jatake Kota Tangerang, 8 Tabung Gas Dicuri

"Mungkin dampak positif dari vaksinasi Covid-19. Karena orang yang tervaksin itu kan sudah terbentuk antibodi," sebutnya melalui sambungan telepon, Senin (15/11/2021).

"Nah antibodinya itu bisa mengurangi risiko kematian, risiko dia terpapar berat," sambung dia.

Politikus Demokrat itu menambahkan, penambahan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 per harinya di Kota Tangerang juga cenderung sedikit belakangan ini.

Oleh karena itu, Pemkot Tangerang berharap sisa pasien Covid-19 yang masih dirawat agar cepat sembuh.

Baca juga: Konser Musik Sudah Boleh Digelar di Kota Tangerang, Kapasitas Penonton 75 Persen

"Sekarang itu kita berharap yang masih terpapar dirawat agar cepat sembuh. Jadi prosesnya itu proses recovery," kata dia.

Di sisi lain, Arief mengklaim bahwa pihaknya masih terus menyosialisasikan soal bahaya virus Covid-19 serta penerapan protokol kesehatan ke masyarakat di wilayah tersebut.

"Kegiatan di masyarakat masih terus kita pantau lah. Kita masih tetap sosialisasi ke masyarakat biar mereka disiplin pakai masker dan lain sebagainya," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com