JAKARTA, KOMPAS.com - Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi), Lucius Karus menduga, usulan penambahan dana dapil (daerah pmilihan) oleh DPRD DKI Jakarta merupakan strategi untuk menyiapkan pundi-pundi pencalonan anggota pada Pemilu 2024.
"Dengan tambahan tunjangan, anggota DPRD DKI bisa mulai bekerja untuk pencalonan mereka di pemilu yang akan datang," kata Lucius, Senin (15/11/2021) malam.
Lucius menyebutkan, selama ini banyak tunjangan yang diperuntukkan bagi kegiatan anggota DPRD di dapil.
Baca juga: DPRD DKI Minta Tambahan Dana Dapil Miliaran Rupiah, Formappi: Ujung-ujungnya Masuk Kantong Pribadi
"Mestinya tak ada warga DKI yang merasa tak terwakili oleh DPRD DKI," ujar Lucius.
Lucius menambahkan, usulan penambahan dana dapil hanyalah cara DPRD DKI untuk meningkatkan pendapatan mereka.
"Ini salah satu contoh kreativitas DPRD DKI menyiasati tunjangan yang masih dianggap kurang oleh anggota selama ini," ujar Lucius.
DPRD DKI mengusulkan penambahan dana dapil dalam Kebijakan Umum Anggaran dan Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) APBD 2022.
Dana dapil yang akan diterima setiap anggota DPRD DKI ini nantinya digunakan untuk kegiatan kunjungan kerja ke lapangan dan bertemu masyarakat.
Anggota Komisi A DPRD DKI Gembong Warsono mengatakan, kegiatan terjun ke masyarakat dilakukan untuk memetakan persoalan di masyarakat. Menurut Gembong, kegiatan ini muncul karena kegiatan reses yang juga merupakan kunjungan kerja ke masyarakat dianggap masih kurang.
“Melalui kunjungan dapil, kami koordinasi dengan dinas soal bagaimana mengatasi persoalan yang ada,” ujar Gembong, Jumat lalu.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.