Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

114 Makam yang Tertimbun Sampah di TPA Sumur Batu Mulai Dipindahkan Pemkot Bekasi

Kompas.com - 16/11/2021, 12:57 WIB
Djati Waluyo,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Disperkimtan) Kota Bekasi, Jawa Barat, memulai proses pemindahan 114 makam yang selama ini tertimbun sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sumur Batu.

Kepala Bidang Pertahanan Disperkimtan Kota Bekasi, Heryanto mengatakan, pihaknya baru memulai pemindahan pada Senin (15/11/2021) pagi.

"Kemarin pagi kami mulai (pemindahan) sekitar jam 09.00 WIB," kata Heryanto kepada wartawan, Selasa.

Baca juga: Pemkot Bekasi Telusuri Pihak yang Buang Limbah Medis ke TPA Sumur Batu

Dia menjelaskan, proses pemindahan makam tersebut dilakukan bersama dengan beberapa unsur, baik itu pemerintahan maupun masyarakat.

"Kami lakukan bersama-sama dengan teman-teman dalam satu kegiatan sama, dinas lingkungan hidup juga turut hadir, terus kelurahan, kecamatan dan teman-teman wilayah, ahli waris, RT/RW," ujar dia.

Untuk mempermudah pemindahan makam, Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi menyediakan eskavator.

Heryanto melanjutkan, makam yang selama ini tertimbun sampah tersebut akan dipindahkan ke TPU Padurenan

"Saat ini masih berproses. Mudah-mudahan sih, tapi saya update sebagian besar sudah dipindahkan," ujar Heryanto.

Sebelumnya, sebuah makam keluarga yang berlokasi di RT 03 RW 03 Ciketing Kelurahan Sumur Batu, Kecamatan Bantargebang, hilang akibat tertimbun sampah. Hilangnya makam tersebut disebabkan gunungan sampah di TPA Sumur Batu yang longsor akibat pengerukan lahan di wilayah itu.

Salah satu ahli waris, Bagong Sutoyo, berujar bahwa mulanya lokasi pemakaman berada di tanah perkampungan yang berbatasan langsung dengan zona tiga TPA Sumur Batu.

"Lokasi pemakaman memiliki luas sebanyak 814 meter persegi, dan kala itu juga masih banyak pohon-pohon serta batu nisannya masih cukup banyak," ujar Bagong pada 24 September lalu.

Antara tahun 2014 dan 2015, kata Bagong, makam tersebut masih terlihat utuh dengan 114 kuburan.

Tahun 2020, lantaran sampah yang ada tidak diolah dan lahan terus berkurang, akhirnya lokasi pembuangan bergeser ke pemakaman itu.

"Dari adanya pengerukan yang terus dilakukan menyebabkan longsor, dan volume sampah tadi masuk ke lokasi pemakaman. Pas ngeruk itu backhoe kena nisan, jadi sudah beberapa kali keuruk (tertimbun) sampah, dikeruk lagi," ujar Bagong.

Untuk itu, Bagong bersama dengan ahli waris yang keluarganya dimakamkan di lokasi tersebut meminta Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi memindahkan makam yang tertimbun sampah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Massa Buruh Nyalakan 'Flare' dan Kibarkan Bendera di Monas

Massa Buruh Nyalakan "Flare" dan Kibarkan Bendera di Monas

Megapolitan
Ribuan Buruh Ikut Aksi 'May Day', Jalanan Jadi 'Lautan' Oranye

Ribuan Buruh Ikut Aksi "May Day", Jalanan Jadi "Lautan" Oranye

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com