Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

233 Pompa Air Disebar ke Sejumlah Titik Rawan Banjir di Kota Tangerang

Kompas.com - 16/11/2021, 14:11 WIB
Muhammad Naufal,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah berujar, sebanyak 233 pompa air telah disebar di sejumlah titik rawan banjir di Kota Tangerang.

Pompa-pompa itu disebar menjelang musim hujan guna mengantisipasi genangan hingga banjir muncul di sana.

"Ada 233 pompa sudah kita sebar," ucap Arief usai mengikuti Apel Siaga Bencana 2021 di Pusat Pemerintahan Kota Tangerang, Selasa (16/11/2021).

Selain menyebar pompa air ke sejumlah titik, Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang juga menyiapkan sejumlah alat berat lain yang bisa mobile.

Baca juga: Antisipasi Banjir, DBMSDA Kota Bekasi Beri Usul Pelebaran Kali Cakung

Beberapa alat berat tersebut adalah 18 ekskavator dan delapan pompa.

Alat-alat itu, kata Arief, sudah berstatus siaga satu saat ini.

"Semua alat berat dalam kondisi siaga satu, kalau tadi ekskavator itu semua ada delapan belas, pompa mobile ada delapan," ujarnya.

Di sisi lain, Arief tak memungkiri bahwa saat ini di wilayah administrasinya masih minim area resapan air.

Terbatasnya area resapan tersebut dapat menimbulkan genangan air hingga banjir.

Baca juga: Wilayahnya Kerap Banjir, Pemkot Jakbar Minta Pemprov DKI-BBWSCC Percepat Normalisasi Kali Pesanggrahan

Untuk mengantisipasi minimnya area resapan air, Pemkot Tangerang membuat bioretensi dan sumur resapan injeksi di wilayah tersebut.

Politikus Demokrat itu mengeklaim, Pemkot Tangerang telah menormalisasi sejumlah saluran-saluran air di kota itu.

Di sisi lain, Arief menegaskan bahwa partisipasi masyarakat juga dibutuhkan untuk mengantisipasi munculnya genangan hingga banjir.

Masyarakat, katanya, dapat berpartisipasi untuk tidak membuang sampah sembarangan di drainase.

Berdasar pemeriksaan, salah satu penyebab munculnya genangan atau banjir adalah tersumbatnya drainase karena penumpukan sampah.

"Yang paling penting dalam penanganan bencana adalah masyarakat. Jadi masyarakat juga harus sadar dan paham, dan siap dalam penanganan bencana," ujar dia.

"Masyarakat diimbau tidak buang sampah sembarangan. Genangan dan banjir yang ada di Kota Tangerang karena saluran-saluran yang ada tersumbat sampah," lanjut Arief.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Megapolitan
Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com