Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Sebut Ada Perpindahan Saluran Air Saat Pembangunan Kafe di Kemang Utara

Kompas.com - 17/11/2021, 15:01 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah ruko berdiri di atas saluran air di Kemang Utara, Bangka, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, yang diduga menjadi salah satu penyebab banjir.

Bangunan itu disebut telah berdiri cukup lama sekitar tahun 2005 atau 2007 lalu.

Salah satu warga, Sawiyah mengaku, tidak mengetahui pasti keberadaan lima bangunan yang umumnya dioperasikan sebagai kafe.

Namun, sebelum bangunan itu berdiri, terdapat satu restoran yang dibuat oleh pemilik lahan.

Sebelum didirikan bangunan, lahan tersebut digunakan untuk bercocok tanam. Saat itu, ada perubahan saluran air.

Baca juga: Penampakan Sederet Bangunan di Atas Saluran Air di Kemang Utara yang Bikin Banjir

"Memang ada saluran air dari dulu cuma posisinya berubah. Pemilik mau batasi antara tanah dia dengan kali, kemudian dipindahkan saluran air ini ke tengah," ujar Sawiyah saat dikonfirmasi, Rabu (17/11/2021).

Sawiyah mengaku tidak mengetahui waktu pasti kelima ruko itu dibangun karena lokasinya jauh dari tempat tinggal.

"Kalau ini RT 1 RW 4. Kalau sebelah RT 3 RW 1. Saya enggak tahu kapannya ruko ini dibangun," ucap Sawiyah yang juga Ketua RT 1 RW 4.

Sawiyah mengatakan, banjir di kawasan Kemang Utara telah terjadi sebelum ada lima ruko yang berdiri di atas bangunan.

"Kalau banjir memang dari dahulu banjir. Kalau tinggi banjirnya seberapa kita nggak tau tingginya seberapa. Tapi memang banjir," ucap Sawiyah.

Baca juga: Melanggar Aturan dan Sebabkan Banjir, Kafe di Atas Saluran Air di Kemang Akan Dibongkar

Sebelumnya, Lurah Bangka Firdaus Aulawy Rois mengatakan, sederet ruko yang berdiri di atas saluran air itu sudah lama ada.

"Saya sebenarnya masih baru dua bulanan di sini, tapi (kafe-kafe itu) udah lama juga (berdiri), katanya dari 2005 atau 2007. Itu menjadi salah satu pemicu (banjir)," ujar Firdaus, Senin (15/11/2021).

Diketahui, Pemerintah Kota Jakarta Selatan menindaklanjuti laporan dari Polda Metro Jaya tentang rumah yang dididirikan di atas saluran air.

Rumah tersebut dilaporkan berlokasi di Bangka, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan. Rumah itu diduga telah menjadi salah satu penyebab terjadinya banjir di kawasan tersebut.

Pemkot Jaksel memetakan sejumlah bangunan yang berdiri di atas saluran air guna mengatasi banjir di wilayah.

Wali Kota Jakarta Selatan, Munjirin sebelumnya mengatakan, bangunan yang berdiri di atas saluran dapat mengganggu aliran air saat musim hujan, terlebih apabila adanya sampah.

Tidak menutup kemungkinan sampah yang ada di aliaran sungai atau kali akan terhambat apabila adanya bangunan di atas saluran itu.

"Kita akan mapping dulu saluran-saluran, khususnya yang tertutup di atasnya. Karena itu kan mengganggu sekali itu aliran air sungai itu," ujar Munjirin dalam keterangannya, Jumat (12/11/2021).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com