Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebelum Ditangkap, Komplotan Maling Pernah Curi 1 Kuintal Besi Proyek Kereta Cepat di Kabupaten Bekasi

Kompas.com - 23/11/2021, 12:33 WIB
Djati Waluyo,
Nursita Sari

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Komplotan pencuri besi proyek Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) di sekitar kilometer 34 Tol Cibatu, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, mengaku sudah dua kali beraksi.

Kepala Induk Patroli Jalan Raya (PJR) Jakarta-Cikampek (Japek) AKP Rikky Atmaja mengatakan, berdasarkan pengakuan ketiga pelaku, mereka berhasil mencuri besi proyek kereta cepat saat pertama kali beraksi.

"Yang pertama dia berhasil, berhasil memotong," ujar Rikky kepada wartawan, Selasa (23/11/2021).

Baca juga: Polisi Pergoki 3 Pencuri Besi Proyek Kereta Cepat di Kabupaten Bekasi

Saat pertama kali beraksi, kata Rikky, komplotan pencuri itu berhasil menggondol besi seberat 100 kilogram.

Polisi akan melakukan penyelidikan lebih lanjut dan menginterogasi para pelaku mengenai hal itu.

"Pengakuan mereka sekitar satu kuintal dia dapat potongan besinya yang dapat bagian atasnya saja. Satu kuintal lebih," ujarnya.

Kemudian, saat beraksi untuk kedua kalinya pada Selasa sekitar pukul 04.00 WIB, ketiga pelaku tepergok oleh petugas yang sedang patroli.

Baca juga: Aksi Penyamaran Berujung Petaka, Iptu Lukas Marbun Ditabrak dan Dilindas Bandar Narkoba

Ketiga pelaku ditangkap ketika sedang memotong tiang besi proyek KCIC.

"Setelah anggota cek dengan petugas trantib, ditemukan sedang melakukan pemotongan tiang besi proyek kereta cepat. Setelah dicek ternyata bukan pekerja proyek, akhirnya kami amankan di sini. Kami tanya bahwa memang niatnya mau mencuri untuk memotong besi," ujar Rikky.

Pada saat ditangkap, ketiga pelaku sedang mengelas tetapi belum berhasil memotong tiang tersebut.

"Sebelum kami tangkap, tiang tersebut belum terpotong, baru proses pengelasan, keburu tertangkap tangan oleh personel trantib," ujarnya.

Baca juga: Perseteruan Ibu Arteria Dahlan dan Seorang Perempuan, dari Hal Sepele sampai Seret Jenderal Bintang 3

Rikky melanjutkan, para pelaku memanfaatkan terpal guna mengecoh petugas yang sedang berjaga.

"Terpal modusnya sengaja ditutupi, malem-malem ditutupi biar percikannya tidak kelihatan silau mata untuk mengelabui petugas yang patroli. Percikan las kan kalau malam kan terlihat jelas, jadi modusnya ditutupi biar enggak ketahuan sama petugas yang lagi patroli," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com