Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/11/2021, 20:53 WIB
Tria Sutrisna,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu korban penembakan oleh orang tak dikenal Tol Lingkar Luar Jakarta (Jakarta Outer Ring Road/JORR), tepatnya di pintu keluar Bintaro, Jakarta Selatan, meninggal dunia.

"Terkait dengan penembakan di Exit Tol Bitaro, jadi memang benar satu korban meninggal dunia," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan kepada wartawan, Minggu (28/11/2021).

Kendati demikian, Zulpan belum dapat menjelaskan secara rinci identitas satu dari dua korban penembakan yang meninggal dunia.

Dia hanya mengatakan bahwa kepolisian masih terus mendalami kasus penembakan tersebut dan berusaha mencari keberadaan pelaku.

Baca juga: 2 Orang Ditembak Orang Tak Dikenal di Pintu Keluar Tol Bintaro

"Jadi kami belum bisa sampaikan untuk lebih jauhnya, karena masih bergerak di lapangan untuk mencari bukti-bukti yang lain, apa motifnya, dan sebagainya," ungkap Zulpan.

Sebagaimana diketahui, aksi penembakan oleh orang tak dikenal terjadi di Tol JORR tepatnya di pintu keluar Bintaro, Jakarta Selatan, Jumat (26/11/2021) malam.

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Ridwan mengatakan dua orang terluka dalam peristiwa itu.

Baca juga: Polisi Kantongi Identitas Mobil Pelaku Penembakan di Exit Tol Bintaro

"Kita memperoleh konfirmasi bahwa yang luka ada dua orang. Satu korban di RS Pelni , yang satunya sehat. Korban sehat sudah dimintai keterangan terkait peristiwa yang diduga penembakan itu," ucap Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Azis Andriansyah, saat dikonfirmasi, Sabtu (27/11/2021).

Azis mengatakan, korban sempat dirawat di RS Pelni, kemudian dirujuk ke RS Polri Kramat Jati.

"Korban mengalami luka di bagian perut. Dua-duanya di bagian perut," jelas Azis.

"Diduga luka tembakan, karena saat ini korban yang awalnya ini di RS Pelni dibawa ke RS Kramat Jati," kata Azis.

Baca juga: Ada Penembakan di Tol Exit Bintaro, Polisi: Korban Selamat tapi Luka di Perut

Meski menduga kuat korban tertembak akibat senjata api, namun untuk menyimpulkan dugaan tersebut, pihaknya masih harus menemukan bukti kuat.

"Untuk dugaan kuat memang senjata api, tapi dibutuhkan bukti pendukung lain misalnya proyektil yang ditemukan yang harus diperiksakan Labfor melalui keterangan ahli," jelas dia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Massa Demo Pro-Kontra Pemerintah di DPR Saling Lempar Botol

Massa Demo Pro-Kontra Pemerintah di DPR Saling Lempar Botol

Megapolitan
Sekolah di Dekat KPU dan Bawaslu RI Diliburkan saat Pengumuman Hasil Pemilu 2024

Sekolah di Dekat KPU dan Bawaslu RI Diliburkan saat Pengumuman Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
Polsek Tanjung Priok Larang Kegiatan 'Sahur on The Road'

Polsek Tanjung Priok Larang Kegiatan "Sahur on The Road"

Megapolitan
Fokus ke Pilpres, Perolehan Kursi Gerindra di DPRD DKI Merosot

Fokus ke Pilpres, Perolehan Kursi Gerindra di DPRD DKI Merosot

Megapolitan
Maling Brankas di Ciracas Sudah Pantau Situasi 3 Hari Sebelum Beraksi

Maling Brankas di Ciracas Sudah Pantau Situasi 3 Hari Sebelum Beraksi

Megapolitan
Adian Napitupulu Ajak Pedemo Audiensi Soal Hak Angket di Dalam Gedung DPR

Adian Napitupulu Ajak Pedemo Audiensi Soal Hak Angket di Dalam Gedung DPR

Megapolitan
Tamin: Saya Enggak Menyangka Bisa Jadi Marbut Masjid

Tamin: Saya Enggak Menyangka Bisa Jadi Marbut Masjid

Megapolitan
Penerangan JPO Depan Trisakti Dikeluhkan Redup, Pengamat: Jangan-jangan Tidak Ada Anggaran...

Penerangan JPO Depan Trisakti Dikeluhkan Redup, Pengamat: Jangan-jangan Tidak Ada Anggaran...

Megapolitan
Penyalurannya Tak Merata, Golkar DKI Usul Bantuan KJP Dialihkan Jadi Sekolah Gratis

Penyalurannya Tak Merata, Golkar DKI Usul Bantuan KJP Dialihkan Jadi Sekolah Gratis

Megapolitan
Dokter Gadungan di Bekasi Praktik 5 Tahun, Mengaku Terdesak Kebutuhan Ekonomi

Dokter Gadungan di Bekasi Praktik 5 Tahun, Mengaku Terdesak Kebutuhan Ekonomi

Megapolitan
Usul KJP Dialihkan untuk Sekolah Gratis, F-Golkar: Anggaran Hanya Beda Dikit

Usul KJP Dialihkan untuk Sekolah Gratis, F-Golkar: Anggaran Hanya Beda Dikit

Megapolitan
Heru Budi Bakal Kembangkan Kepulauan Seribu Jadi 'Food Estate' Jakarta

Heru Budi Bakal Kembangkan Kepulauan Seribu Jadi "Food Estate" Jakarta

Megapolitan
Ada Demo, Arus Lalu Lintas di Depan Gedung DPR/MPR Dialihkan

Ada Demo, Arus Lalu Lintas di Depan Gedung DPR/MPR Dialihkan

Megapolitan
Barista Kedai Kopi di Jaksel Luka-luka Usai Diserang Orang Tak Dikenal

Barista Kedai Kopi di Jaksel Luka-luka Usai Diserang Orang Tak Dikenal

Megapolitan
Ada Demo di Depan DPR, Polisi Tutup Jalan Gatot Subroto Arah ke Slipi

Ada Demo di Depan DPR, Polisi Tutup Jalan Gatot Subroto Arah ke Slipi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com