JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu korban penembakan oleh orang tak dikenal Tol Lingkar Luar Jakarta (Jakarta Outer Ring Road/JORR), tepatnya di pintu keluar Bintaro, Jakarta Selatan, meninggal dunia.
"Terkait dengan penembakan di Exit Tol Bitaro, jadi memang benar satu korban meninggal dunia," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan kepada wartawan, Minggu (28/11/2021).
Kendati demikian, Zulpan belum dapat menjelaskan secara rinci identitas satu dari dua korban penembakan yang meninggal dunia.
Dia hanya mengatakan bahwa kepolisian masih terus mendalami kasus penembakan tersebut dan berusaha mencari keberadaan pelaku.
Baca juga: 2 Orang Ditembak Orang Tak Dikenal di Pintu Keluar Tol Bintaro
"Jadi kami belum bisa sampaikan untuk lebih jauhnya, karena masih bergerak di lapangan untuk mencari bukti-bukti yang lain, apa motifnya, dan sebagainya," ungkap Zulpan.
Sebagaimana diketahui, aksi penembakan oleh orang tak dikenal terjadi di Tol JORR tepatnya di pintu keluar Bintaro, Jakarta Selatan, Jumat (26/11/2021) malam.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Ridwan mengatakan dua orang terluka dalam peristiwa itu.
Baca juga: Polisi Kantongi Identitas Mobil Pelaku Penembakan di Exit Tol Bintaro
"Kita memperoleh konfirmasi bahwa yang luka ada dua orang. Satu korban di RS Pelni , yang satunya sehat. Korban sehat sudah dimintai keterangan terkait peristiwa yang diduga penembakan itu," ucap Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Azis Andriansyah, saat dikonfirmasi, Sabtu (27/11/2021).
Azis mengatakan, korban sempat dirawat di RS Pelni, kemudian dirujuk ke RS Polri Kramat Jati.
"Korban mengalami luka di bagian perut. Dua-duanya di bagian perut," jelas Azis.
"Diduga luka tembakan, karena saat ini korban yang awalnya ini di RS Pelni dibawa ke RS Kramat Jati," kata Azis.
Baca juga: Ada Penembakan di Tol Exit Bintaro, Polisi: Korban Selamat tapi Luka di Perut
Meski menduga kuat korban tertembak akibat senjata api, namun untuk menyimpulkan dugaan tersebut, pihaknya masih harus menemukan bukti kuat.
"Untuk dugaan kuat memang senjata api, tapi dibutuhkan bukti pendukung lain misalnya proyektil yang ditemukan yang harus diperiksakan Labfor melalui keterangan ahli," jelas dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.